Ternyata Ini Alasan Susu <i>Low Fat</i> Baik Dikonsumsi Penderita Maag
Ilustrasi susu rendah lemak. (Pexels/Roman Odintsov).

Bagikan:

DENPASAR – Penderita maag wajib memerhatikan makanan ataupun minuman yang dikonsumsinya. Mengonsumsi makanan yang salah hanya akan menyebabkan penyakit maag kambuh dan merasakan rasa sakit yang tidak menyenangkan.

Banyak orang yang menjalankan program diet dengan mengonsumsi susu. Memang, susu bermanfaat baik untuk tubuh karena susu yang kaya akan nutrisi. Namun jika Anda termasuk seorang yang mengidap penyakit maag, maka tidak semua susu baik untuk lambung sehingga susu rendah lemak alias low fat kerap jadi opsi untuk penderita maag.

Alasan susu rendah lemak baik untuk penderita maag

Perlu diketahui, lemak merupakan kandungan yang paling harus dikurangi oleh penderita maag. Maka dari itu, solusi untuk Anda penderita maag yang ingin mengonsumsi susu adalah susu rendah lemak.

Susu rendah lemak yang tetap memiliki kandungan kalsium maupun protein yang tinggi tetapi dengan kadar lemak yang rendah merupakan pilihan yang tepat untuk tetap memberikan manfaat baik dari susu untuk tubuh dan juga lambung.

Susu sendiri bisa dikategorisasi berdasarkan pada kadar lemaknya. Contohnya, susu whole milk memiliki kandungan yang utuh, susu low fat mengandung 2% lemak dan skim milk memiliki kandungan bebas lemak.

Nah, kadar lemak yang bisa diterima oleh penderita penyakit maag umumnya berkisar dari 0 - 2,5%, sehingga susu rendah lemak pun bisa menjadi buffer di dalam lambung, yang mana buffer ini tidak mudah terpengaruh oleh perubahan pH lingkungan sekitarnya. Inilah alasan kenapa lambung tidak mudah bertambah asamnya. Selain susu low fat ataupun skim milk ini, susu kedelai dan susu almond juga bisa menjadi susu yang cocok untuk para penderita penyakit maag.

Artikel ini telah tayang dengan judul Mengapa Susu Rendah Lemak Baik untuk Penderita Maag?

Selain informasi soal susu rendah lemak untuk penderita maag, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!