DENPASAR – Tanda orang perfeksionis bisa dikenali dari perilakunya saat bekerja. Sifat kepribadian yang perfeksionis juga kerap dikaitkan dengan tingkat stres yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan perfeksionisme dalam aspek kepribadian lekat dengan upaya untuk menjadi sempurna.
Dikutip VOI BALI dari Psychology Today, Minggu, 26 Desember, menurut psikiater dan psikoanalis Grant Hilary Brenner, perfeksionis pada dasarnya bisa negatif dan pesimis.
BACA JUGA:
Perfeksionis, sering kali berasal dari pengalaman kanak-kanak yang negatif di mana sifat ini cenderung berkembang sebagai reaksi terhadap perasaan di luar kendali. Secara singkat, Brenner mengungkap tanda orang perfeksionis, apa saja?
Menganggap orang lain tidak kompeten
Jika Anda sering merasa bahwa orang lain tidak kompeten, sehingga mengharuskan Anda kerja dua kali lebih berat dibanding yang lain, maka mungkin Anda mendampakan hal yang sempurna. Ini bisa membuat orang lain merasa tertekan dan terintimidasi, lho. Sebab kesempurnaan yang tidak realistis untuk direalisasikan bisa melahirkan benih-benih kebencian dari tim kerja.
Orang lain mengatakan Anda cemas
Orang lain melihat Anda sedang cemas, tetapi Anda tidak merasakannya. Perasaan cemas dan tidak merasa cukup baik bisa melelahkan bagi orang lain. Kecemasan yang tak Anda rasakan bisa dirasakan oleh orang lain, dan ternyata rasa cemas tersebut menular sehingga membuat orang lain tidak nyaman.
Terlalu sering memberi kritik
Orang perfeksionis tidak menyadari bahwa rasa frustasi untuk menjadi sempurna membuat rekan Anda menganggapnya sebagai serangan, yaitu lewat kritikan tak henti-henti. Ini mungkin tak disadari, tetapi penting untuk menerima masukan sebagai bahan refleksi supaya orang disekitar Anda tak perlahan menjauh atau abai dengan kecemasan Anda.
Terlihat tidak bahagia
Tanda orang perfeksionis bisa tercermin dari sikap orang-orang disekitarnya. Kadang, menurut Brenner, perfeksionisme mungkin merupakan cara menutupi depresi. Semua terlihat presisi, tepat, sempurna, dan rapi, tetapi dibalik itu ada paras yang menggambarkan ketidakbahagiaan.
Orang lain merasa tidak pernah merasa cukup baik
Orang lain harus memperlihatkan performa sempurna di depan orang dengan kepribadian perfeksionis. Bagi orang perfeksionis, alih-alih memperhatikan kebutuhan orang lain dan menikmati waktu yang dihabiskan bersama, mereka disibukkan dengan mencoba memperbaiki keadaan dan menyebabkan kelelahan.
Melukai orang lain tetapi tidak menyadari
Orang yang perfeksionis berusaha mengendalikan hasil dari suatu hal, bukan relasi yang baik maupun prosesnya. Di sisi lain, perfeksionis dan orang lain sering memiliki prioritas serta motivasi yang berbeda. Dua sudut pandang yang bertabrakan bisa melukai orang lain, tetapi bagi si perfeksionis bukan soal yang besar atau bahkan tidak menyadarinya.
Kurang fleksibel
Dalam menjalin relasi, tanda-tanda orang perfeksionis akan terlihat dengan jelas. Jika sulit membagikan perasaan atau pikiran pada orang lain, bisa jadi tanda memiliki sifat kepribadian perfeksionis. Terutama ketika terlihat kaku dan enggak fleksibel dalam menjalin relasi dengan orang lain.
Artikel ini telah tayang dengan judul Orang Perfeksionis Itu Seperti Apa? Kenali 7 Tanda-tandanya.
Selain informasi soal tanda orang perfeksionis, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!