Hati-hati, Varian Omicron Bisa Lawan Booster Vaksin Pfizer dan Moderna
Ilustrasi vaksinasi COVID-19. (Wikimedia Commons Davyimage)

Bagikan:

DENPASAR – Virus corona SARS-CoV-2 varian Omicron disebut bisa melawan booster vaksin Pfizer dan Moderna.

Dikutip VOI BALI dari Reuters, Jumat, 17 Desember, salah satu peneliti dari Afrika Selatan yang terlibat dalam studi kecil kasus COVID-19 mengatakan, sejumlah wisatawan Jerman yang Cape Town berusia antara 25 dan 39 tahun, terinfeksi varian Omicron di beberapa titik pada akhir November atau awal Desember 2021.  

Para wisatawan asal Jerman tersebut menderita gejala ringan hingga sedang dan tidak ada yang memerlukan rawat inap.

Dari kelompok tersebut, enam telah divaksinasi penuh dengan vaksin Pfizer-BioNTech (PFE.N), sementara lima di antaranya telah mendapatkan suntikan booster dengan vaksin Pfizer, sementara seorang lagi telah menerima dosis booster dengan vaksin Moderna.

Sementara, yang ketujuh Ketujuh telah menerima dosis awal vaksin AstraZeneca, diikuti oleh dosis booster kedua dan ketiga Pfizer. Tidak ada yang melaporkan infeksi sebelumnya dengan COVID-19.

Diketahui, infeksi terjadi antara satu dan dua bulan setelah menerima suntikan booster.

Varian Omicron lebih menular

Wolfgang Preiser, seorang ahli virologi di Universitas Stellenbosch dan salah satu rekan penulis penelitian mengatakan kepada Reuters, penelitian tersebut saat ini sedang ditinjau oleh rekan sejawat.

Dia mengatakan, penelitian menunjukkan infeksi mungkin terjadi dan menyebabkan penyakit simtomatik bahkan setelah imunisasi dosis booster.

Kendati demikian, sebuah studi dunia nyata yang jauh lebih besar dari 581 orang di Inggris menunjukkan, vaksin booster secara signifikan memulihkan perlindungan terhadap penyakit ringan yang disebabkan oleh varian Omicron. Sebagian membalikkan penurunan tajam dalam efektivitas vaksin, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan pekan lalu.

Para ilmuwan menduga, varian Omicron lebih mudah menular, mengingat penyebarannya yang cepat, tetapi mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan secara pasti tentang tingkat keparahan penyakit yang disebabkannya.

Meski demikian, para profesional medis mengatakan vaksinasi masih merupakan alat penting dalam perang melawan pandemi.

"Itu masih melindungi terhadap penyakit parah dan kematian, kami cukup yakin tentang itu," tukas Preiser.

Namun, dia menambahkan, "gambaran yang muncul adalah bahwa virus ini sangat mampu merusak respons kekebalan (jadi) jelas bahwa kita akan membutuhkan vaksin yang diperbarui."

Artikel ini telah tayang dengan judul Studi Afrika Selatan Ungkap Varian Omicron Bisa Tembus Dosis Booster Pfizer dan Moderna.

Selain informasi soal virus corona Varian Omicron, simak perkembangan situasi terkini hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!