Booster Vaksin Moderna Diklaim Ciptakan Kekebalan terhadap Virus Corona Varian Omicron
Ilustrasi vaksin Moderna. (Unsplash).

Bagikan:

DENPASAR – Booster vaksin COVID-19 dengan vaksin Moderna disebut bisa menciptakan kekebalan super terhadap virus corona SARS-CoV-2 Varian Omicron.

Kendati demikian, seseorang yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh untuk tidak ‘mencari’ infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 secara sengaja.

Dikutip VOI BALI dari USA Today melalui Antara, Selasa, 21 Desember, data untuk vaksin Moderna sebagai booster, efektif melawan varian Omicron.

Booster vaksin Moderna netralkan antibodi terhadap Omicron

Pihak Moderna mengatakan studi laboratorium darah menunjukkan, 20 orang yang menerima 50 mikrogram booster vaksin Moderna memiliki 37 kali jumlah antibodi penetralisir dibandingkan dengan darah orang yang hanya menerima dua suntikan.

Moderna telah mengurangi dosis booster menjadi setengah dosis dari dua suntikan untuk membatasi efek samping seperti demam, nyeri otot dan kelelahan.

Sebuah kelompok yang menerima suntikan ketiga dari dosis 100 mikrogram mengalami lompatan 83 kali lipat dalam menetralkan antibodi terhadap Omicron.

Pendiri dan direktur Scripps Research Translational Institute, Dr. Eric Topol, mengatakan, peningkatan sebesar itu tidak diperlukan untuk memberikan perlindungan.

Sebelumnya, sebuah studi yang dirilis awal Desember oleh Pfizer dan mitranya BioNTech menunjukkan, dosis ketiga vaksin COVID-19 mereka meningkatkan antibodi penetral terhadap Omicron lebih dari 25 kali lipat, yang seharusnya melindungi, meskipun studi lanjutan masih diperlukan.

Pihak rumah sakit Houston Methodist melaporkan, varian Omicron menyumbang 82 persen dari kasus simtomatik baru.

Direktur medis mikrobiologi diagnostik di The Houston Methodist, Dr. S. Wesley Long menuturkan, varian Omicron menjadi penyebab supermayoritas kasus baru di rumah sakit tempatnya bekerja dalam waktu kurang dari tiga minggu.

Sebagai perbandingan, varian Delta membutuhkan waktu tiga bulan selama musim panas sebelum menjadi penyebab lebih dari 80 persen kasus. Para ilmuwan di Afrika pertama kali memperingatkan tentang Omicron kurang dari sebulan yang lalu dan pada 26 November 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya sebagai variant of concern. Sejak itu, mutasi virus tersebut muncul di sekitar 90 negara.

Banyak tentang varian omicron masih belum diketahui, termasuk apakah itu menyebabkan penyakit yang lebih parah atau tidak. Studi awal menunjukkan, mereka yang sudah divaksinasi akan memerlukan suntikan booster demi mencegah infeksi Omicron.

Walau sebenarnya tanpa dosis tambahan, vaksinasi masih menawarkan perlindungan kuat terhadap penyakit parah dan kematian.

Artikel ini telah tayang dengan judul Booster Vaksin Moderna Ciptakan 'Kekebalan Super' Hadapi Varian Omicron.

Selain informasi soal booster vaksin Moderna ciptakan kekebalan terhadap varian Omicron, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!