Heather Mack WN AS yang Bunuh Ibu Kandung saat Berlibur ke Bali, Resmi Bebas dari Lapas Kerobokan
Lapas Kerobokan Badung Bali sesaat sebelum perempuan WN AS Heather Mack pembunuh ibu kandungnya bebas (Dafi VOI)

Bagikan:

DENPASAR – Heather Mack (25) perempuan asal Amerika Serikat yang membunuh ibu kandungnya saat berlibur ke Bali, resmi bebas tanpa syarat dari Lapas Kerobokan, Badung.

Heather Mack keluar dari sel tahanan Lapas Kelas II Keroboka sekitar pukul 9.12 WITA, Jumat, 29 Oktober.

Heather Mack dijemput dua mobil petugas dari kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Bali, pada pukul 08.53 WITA. Heather Mack tampak mengenakan rompi oranye dan dikawal petugas imigrasi.

Kasus pembunuhan Heather Mack

WNA asal AS Heather Mack sebelumnya dinyatakan bersalah terkait pembunuhan ibu kandungnya, Sheila von Wiese-Mack, pada tanggal 12 Agustus 2014 silam. Pembunuhan dilakukan bersama kekasihnya, Tommy Schaefer. 

Pembunuhan terjadi saat mereka berlibur di Bali. Pembunuhan dilakukan di kamar nomor 317 Hotel St Regis, Nusa Dua, Badung, Bali.

Peristiwa kelam itu terjadi karena dilatarbelakangi kekecewaan terhadap korban yang tidak menyetujui hubungan asmara antara keduanya. Heather Mack yang saat itu masih baru berusia 18 tahun diketahui dalam keadaan hamil.

Sadisnya, mayat Sheila dimasukkan ke dalam koper berukuran besar dan dimasukkan ke dalam bagasi taksi yang sudah dipesan sebelumnya. Takut pembunuhan terbongkar, kedua pelaku melarikan diri melalui pintu belakang hotel ke arah pantai.

Sopir dan petugas hotel yang mendapati koper itu berlumuran darah membawanya ke kantor polisi.

Akibat pembunuhan itu Schaefer dijatuhi hukuman 18 tahun penjara. Sedangkan Heather Mack divonis hukuman 10 tahun karena membantu merencanakan pembunuhan ibunya.

Artikel ini telah tayang dengan judul WN AS Heather Mack Pembunuh Ibu Kandung dalam Koper Bebas dari Lapas Kerobokan Bali.

Selain informasi soal Heather Mack bebas dari Lapas Kerobokan Bali, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!