DENPASAR - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjadikan tenun endek Bali sebagai buah tangan khusus untuk para delegasi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022.
Perlu diketahi, tenun endek merupakan kain tradisional khas Bali yang memiliki ciri khas, baik dari corak maupun warna.
BACA JUGA:
"Endek Bali ramah lingkungan sesuai dengan implementasi pariwisata berkonsep berkelanjutan," ujar Menparekraf, dikutip dari Antara, Minggu, 29 Mei.
Sandiaga berharap, tenun endek bisa mendunia melalui penyelenggaraan GPDRR ke-7.
"Kita harapkan endek Bali ini bisa mendunia melalui penyelenggaraan GPDRR 2022 ini. Sehingga bisa berdampak baik pada kebangkitan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pembuka peluang usaha," lanjutnya.
Sandiaga menyampaikan endek Bali yang digunakan sebagai buah tangan untuk delegasi GPDRR ini diinovasikan dalam bentuk tas gail khas Bali, dan juga masker.
"Inovasi produk ekonomi kreatif inilah sebagai contoh bentuk kesiapan Indonesia dalam menyambut tatanan ekonomi baru. Inovasi produk ekraf seperti ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia sanggup memegang peran penting dalam pemulihan ekonomi global yang mengedepankan konsep keberlanjutan," ujar Sandiaga.
Konsep resiliensi keberlanjutan di sektor pariwisata ini sendiri menjadi fokus pemerintah Indonesia untuk masa mendatang dalam menghadapi risiko bencana.
Perlu diketahui, pewarnaan endek ini berbahan alami yang lebih aman terhadap kulit yang sensitif, dan lebih ramah lingkungan. Pewarna alami ini ternyata diekstrak dari tumbuh-tumbuhan.
Seperti untuk membuat warna cokelat pastel, bahan yang digunakan adalah ekstrak kulit akar mengkudu dan kraras atau daun pisang kering.
Artikel ini telah tayang dengan judul Misi Membawa Endek Bali Mendunia, Jadi Buah Tangan Khusus Delegasi GPDRR 2022.
Selain informasi soal tenun endek Bali jadi buah tangan khusus delegasi GPDRR 2022, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.