Kemenko Marves Jadikan Nusa Dua sebagai Proyek Percontohan Program Work From Bali
Ilustrasi. (Dok. Kemenparekraf).

Bagikan:

DENPASAR – Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SSDM) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Hermin Esti Setyowati menyampaikan, kawasan Nusa Dua, Bali akan menjadi proyek percontohan program work from Bali (WFB).

Dia menerangkan, Nusa Dua dipilih karena sistem manajemen tunggal, yang membuat kawasan tersebut lebih terkendali dan terawasi. Selanjutnya, program tersebut akan dikembangkan dan diimplementasikan ke kawasan-kawasan Bali lainnya.

"Tujuan utama program WFB adalah meningkatkan rasa percaya kepada wisatawan domestik. Selain itu, juga diharapkan kedatangan ASN dan BUMN akan menjalankan kembali roda perekonomian Bali, yang selama masa pandemi ini paling mengalami penurunan," kata Hermin, dikutip dari Antara, Minggu 30 Mei.

Program work from Bali langsung diimplementasikan Kemenko Marves

Sebagai tindak lanjut penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama tentang Dukungan Penyediaan Akomodasi untuk Peningkatan Pariwisata The Nusa Dua Bali, Kemenko Marves beserta tujuh kementerian/lembaga di bawah koordinasinya langsung bergerak untuk langsung mengimplementasikan program work from Bali.

Kemenko Marves bersama tujuh kementerian/lembaga pada Jumat, 28 Mei menggelar rapat koordinasi kelanjutan nota kesepahaman yang diselenggarakan Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC).

Hermin mengatakan penandatanganan nota kesepahaman antara ITDC dan Kemenko Marves tersebut menandai mulai diimplementasikannya program work from Bali, sebagai bentuk ajakan terhadap para ASN dan BUMN untuk menjadikan Bali sebagai tempat diadakannya aktivitas pekerjaan.

Aktivitas tersebut dapat beraneka ragam mulai dari rapat, focus group discussion (FGD), peningkatan kapasitas, outbond, dan sebagainya.

"Di tengah pandemi COVID-19 ini, kita hidup dalam keadaan yang tidak normal. Segala sesuatu mengalami pergeseran, termasuk gaya hidup dan pekerjaan. Dalam konteks ini adalah pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif," imbuh Hermin.

Sementara itu, Direktur Operasional dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo mengungkapkan prioritas pihaknya dalam program work from Bali adalah menjamin keselamatan, kenyamanan dan kesehatan pengunjung.

"Secara kawasan, hotel, seluruhnya telah tersertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety dan environmental sustainability). Hari ini juga adalah hari terakhir dari vaksinasi tahap dua, yang kami lakukan kepada seluruh karyawan serta pelaku usaha di sekitar wilayah Nusa Dua," ungkapnya.

Arie melanjutkan bahwa kawasan Nusa Dua memiliki integrated end-to-end service yang berlaku sejak kedatangan wisatawan di bandara.

Dalam pelaksanaan work from Bali, pengunjung akan melalui pemeriksaan dan pendataan secara menyeluruh. Pengunjung juga direkomendasikan untuk hanya mengunjungi tempat usaha di luar kawasan yang telah tersertifikasi CHSE demi menjaga protokol kesehatan.

Selain informasi soal program work from Bali, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!