KPK: Tersangka Kasus Korupsi Dana Insentif Daerah Tabanan Bakal Diumumkan Jika Alat Bukti Sudah Lengkap
Ilustrasi (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

DENPASAR – Plt Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bidang penindakan, Ali Fikri mengungkap perkembangan kasus korupsi dana insentif daerah Tabanan, Bali.

Ali mengatakan, saat ini, penyidik KPK masih melengkapi alat bukti untuk menetapkan tersangka di kasus tersebut.

"Tim penyidik masih terus melengkapi alat bukti dan kami memastikan ketika penyidikan cukup, kami akan mengumumkan pihak-pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini, sekaligus melakukan upaya paksa penahanan terhadap pihak dimaksud," ucap Ali, dikutip VOI BALI dari Antara, Jumat, 24 Desember.

Dalam penyidikan kasus tersebut, KPK telah memeriksa saksi Bambang Aditya selaku wiraswasta di bidang otomotif di Gedung KPK, Jakarta, Kamis, 23 Desember.

Ali mengatakan tim penyidik mengonfirmasi saksi Bambang perihal pengetahuannya mengenai berbagai aktivitas pihak-pihak yang berhubungan dengan kasus tersebut pada sekitar tahun 2018.

"Keterangan saksi tersebut selengkapnya telah tertuang di dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan) saksi," ucap Ali.

KPK periksa saksi dari kalangan PNS

Selain itu, Ali menginformasikan KPK pada Jumat ini memanggil saksi Muhammad Zainudin selaku pegawai negeri sipil (PNS).

"Hari ini, pemeriksaan saksi dugaan korupsi pengurusan DID Kabupaten Tabanan, Bali. Pemeriksaan dilakukan di Kantor KPK RI atas nama Muhammad Zainudin, PNS," kata dia.

KPK sedang mengusut kasus dugaan korupsi pengurusan DID Kabupaten Tabanan tersebut.

Namun, KPK belum dapat menyampaikan secara utuh konstruksi perkara dari hasil penyidikan, pasal yang disangkakan dan pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Adapun pengumuman tersangka akan disampaikan apabila penyidikan telah dinyatakan cukup dan dilakukan upaya paksa baik penangkapan maupun penahanan para tersangka.

Selain informasi soal kasus korupsi dana insentif daerah Tabanan, simak perkembangaan situasi terkini hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!