DENPASAR – Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didiagnosa menderita kanker prostat. Kabar ini disampaikan oleh staf pribadi SBY, Ossy Dermawan pada Selasa, 2 November 2021.
“Bapak SBY dalam waktu dekat akan melakukan medical check-up dan treatment di luar negeri. Sesuai dengan diagnosa dari Tim Dokter, Bapak SBY mengalami kanker prostat (prostate cancer)," kata Ossy.
BACA JUGA:
Lantas, apa penyebab kanker prostat?
Menurut data WHO, kanker prostat merupakan jenis kanker yang paling sering dialami oleh pria. Setidaknya, ada 1,3 juta pria di seluruh dunia menderita kanker prostat. Kanker ini menduduki peringkat ke-2 di Indonesia sebagai kanker paling banyak diderita pria.
Melansir Mayoclinic, Rabu, 3 November, kanker prostat disebabkan oleh mutasi genetik pada sel-sel di kelenjar prostat. Namun, penyebab mutasinya sel tersebut belum diketahui secara pasti.
Mutasi genetik memberitahu sel untuk tumbuh dan membelah lebih cepat daripada sel normal. Sel-sel abnormal ini akan terus hidup, sehingga membunuh sel-sel normal. Akumulasi sel abnormal membentuk tumor yang dapat tumbuh menyerang jaringan lain didekatnya. Jika tidak dicegah segera, maka sel abnormal tersebut akan pecah dan bermetastasis ke bagian tubuh lainnya.
Faktor risiko kanker prostat
Selain perubahan sel, ada juga beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker prostat seperti yang dialami SBY, seperti pertambahan usia, menderita obesitas, pola makan kurang serat, paparan bahan kimia, menderita penyakit menular seks, dan memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker prostat.
Pada stadium awal, kanker prostat tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Tapi, saat kanker makin membesar, penderita akan merasakan gejala berupa gangguan buang air kecil, seperti susah buang air kecil atau buang air kecil kurang lancar.
Kanker prostat seperti yang dialami SBY dapat menyebabkan beberapa komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Kanker bisa mengalami metastasis (penyebaran) ke organ terdekat, seperti kandung kemih, atau menyebar melalui aliran darah atau sistem limfatik ke tulang atau organ lain. Kanker prostat yang menyebar ke tulang dapat menyebabkan nyeri dan patah tulang.
Jika kanker telah tersebar ke area lain, kemungkinan besar untuk disembuhkan susah namun masih bisa diobati dan dikendalikan.
Baik kanker prostat dan pengobatannya dapat menyebabkan inkontinensia urin. Perawatan untuk inkontinensia tergantung pada stadium kanker yang Anda miliki, seberapa parah, dan kemungkinan kanker membaik seiring waktu. Operasi, obat-obatan, dan penggunaan kateter jadi metode penyembuhan inkontinensia.
Disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh kanker prostat atau pengobatannya, termasuk pembedahan, radiasi atau pengobatan hormon. Obat-obatan, alat vakum yang membantu mencapai ereksi dan pembedahan tersedia untuk mengobati disfungsi ereksi.
Artikel ini telah tayang dengan judul Kenali Penyebab dan Risiko Kanker Prostat yang Dialami SBY.
Selain informasi soal penyebab dan faktor risiko kanker prostat, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!