Blak-blakan! Menkeu Sri Mulyani Suntik Pariwisata Bali Rp1,18 Triliun di Tahun 2020
Menkeu Sri Mulyani Indrawati. (Instagram/@smindrawati)

Bagikan:

DENPASAR – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pemerintah telah mengucurkan dana hibah sekitar Rp 1,18 triliun untuk sektor pariwisata di Bali pada 2020 lalu.

Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi dampak pemburukan ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang mulai mewabah pada tahun lalu.

“Dana itu diberikan untuk 9 kabupaten dan kota yang ada di provinsi ini,” ujarnya dalam acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional di Bali yang disiarkan secara virtual, Jumat, 9 April lalu.

Menkeu menambahkan, sebenarnya masih banyak wilayah yang mengajukan permohonan yang sama. Meski demikian, pemerintah harus memutuskan kawasan mana yang benar-benar harus dibantu berdasarkan skala prioritas dan dampak yang ditimbulkan akibat pandemi.

“Saya tahu masih banyak kabupaten dan kota yang menghendaki bantuan ini karena Bali adalah satu provinsi yang paling dalam terpengaruh pandemi,” imbuhnya.

“Kebijakan pemberian dana hibah ini juga diputuskan setelah mendengar masukan dari kalangan pelaku usaha hotel, restoran, dan akomodasi atau Horeka,” sambung dia.

Daerah di Bali yang menerima hibah

Adapun, beberapa daerah di Bali yang menerima hibah dari pemerintah ini diantaranya, Denpasar, dan Gianyar. Sementara total dana hibah yang dikucurkan pada 2020 sebesar Rp3,3 triliun kepada 101 daerah di seluruh Indonesia.

Sebagai informasi, Provinsi Bali mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi empat kuartal berturut-turut pada sepanjang 2020. Pada trimester pertama tahun lalu, angka pertumbuhan tercatat minus 1,2 persen. Kemudian pada tiga trimester berikutnya masing-masing, minus 11,06 persen, minus 12,32 persen, dan minus 12,21 persen.

Secara akumulatif, wilayah yang menggantungkan perekonomiannya dari sektor pariwisata itu membukukan pertumbuhan ekonomi 2020 sebesar minus 9,31 persen.