Menkeu Sri Mulyani: Pembiayaan Utang APBN Turun 29,5 Persen di Tahun 2021
Menkeu Sri Mulyani Indrawati. (Antara).

Bagikan:

JAKARTA – Kementerian Keuangan menyebut realisasi pembayaran utang mengalami penurunan pada tahun 2021.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, hingga 31 Desember 2021, pembiayaan utang pemerintah sebesar Rp867,4 triliun. Angka ini setara 73,7 persen dari pagu yang direncanakan sebesar Rp1.177,4 triliun.

“Pembiayaan utang kita lihat Rp310 triliun lebih kecil,” ujar Ani—sapaan akrab Menkeu, dalam konferensi pers APBN Kita 2021 yang digelar di Jakarta, dikuti dari VOI, Rabu, 5 Januari.

Menurut bendahara negara, hasil positif tersebut tidak lepas dari strategis mengoptimalkan kebijakan Surat Keputusan Bersama (SKB) III dengan Bank Indonesia dan Saldo Anggaran Lebih (SAL) periode sebelumnya.

“Ini jika dibandingkan dengan pembiayaan utang 2020 yang sebesar Rp1.229,6 triliun, berarti turun hampir 30 persen (29,5 persen) hanya dalam waktu satu tahun,” tuturnya.

Pendapatan negara surplus Rp259,5 triliun 

Lebih lanjut, Menkeu menyebut torehan yang dibukukan pada tahun lalu juga tidak lepas dari kinerja pendapatan negara yang surplus Rp259,5 triliun menjadi Rp2.003,1 triliun dari pagu Rp1.743,6 triliun.

Indikasi gemilang kerja APBN 2021 tercermin pula dari defisit anggaran yang mengecil jadi Rp783,7 triliun atau 4,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), dari sebelumnya Rp1.006,4 triliun atau 5,7 persen PDB.

Dalam catatan VOI, hingga akhir Oktober 2021, jumlah utang pemerintah diketahui Rp6.687,28 triliun atau setara dengan 39,69 persen PDB. Adapun, beban pembayaran bunga utang negara pada sepanjang 2020 mencapai Rp317,89 triliun.

Artikel ini telah tayang dengan judul Kamu Harus Tahu: Kinerja APBN Kinclong, Sri Mulyani Batal Tarik Utang Rp310 Triliun di 2021.

Selain informasi soal pembiayan utang APBN turun, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI BALI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!