Wagub Cok Ace Optimis Pariwisata Bali Bangkit Tahun 2022, Begini Strateginya
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace/DOK Pemprov Bali Bagikan:

Bagikan:

DENPASAR – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati optimis pariwisata Pulau Dewata bakal bangkit di Tahun 2022.

Optimisme itu didasarkan pada okupansi hotel di Nusa Dua yang mencapai 50 persen dalam beberapa hari terakhir.

 “Sejak adanya pergerakan wisatawan domestik ekonomi Bali perlahan mulai lebh baik. Berdasarkan informasi di lapangan, okupansi hotel di Nusa Dua beberapa hari terakhir sekitar 50 persen. Kalau pun, ada hotel yang okupansinya di atas 80 persen, itu disebabkan karena ada event tertentu di hotel tersebut," kata Cok Ace—sapaan akrab Gubernur Bali, dikutip VOI BALI dari Antara, Kamis, 23 Desember.

Cok Ace beberkan strategi pengembangan pariwisata Bali

Wagub Bali mengatakan strategi pengembangan pariwisata di Bali pada tahun 2022 dilakukan dengan meningkatkan daya tahan dan daya saing.

Mengenai daya tahan, dia mengharapkan hibah pariwisata senilai Rp3,7 triliun pada tahun ini segera direalisasikan.

“Kedua, perlu relaksasi tambahan dengan diberikan suntikan soft loan,” kata Cok Ace, Rabu, 22 Desember.

Sebelumnya Tjokorda memperkirakan, di tahun 2021 keadaan akan kembali normal serta berbagai utang dapat dilunasi melalui pembayaran pajak dan lain sebagainya.

Ternyata, sambung dia, di penghujung tahun ini belum ada tanda-tanda tersebut sehingga perlu ada suntikan soft loan.

Setelah dua tahun menghadapi pandemi COVID-19, dikatakannya, Bali mengalami kerusakan dari segi fasilitas seperti hotel dan kolam renang. Juga, kerusakan sumber daya manusia yang terjadi akibat terhambatnya berbagai program semacam pertukaran tenaga kerja dan pelatihan.

“Tanpa usaha ini (pemberian relaksasi tambahan), saya khawatir kerusakan-kerusakan yang terjadi akan menjadi permanen untuk Bali,” ujar dia.

Strategi kedua ialah meningkatkan daya saing dengan meningkatkan rasio permintaan dibandingkan penawaran agar dapat bersaing dengan negara-negara lainnya. Hal ini mempertimbangkan Bali yang masih kelebihan penawaran dibandingkan permintaan.

“Bagaimana kita berbicara tentang quality tourism kalau antara yang penjual dan pembelinya masih banyak penjualnya. Pasti hukum dagang mengatakan bahwa harga dagang kita akan jatuh,” kata Wagub Bali.

Selain itu, peningkatan daya saing dapat dilakukan dengan memperbaiki produk yang dimiliki antara lain industri hotel, restoran, spa, termasuk pula produk buatan pemerintah seperti infrastruktur jalan.

“Nah, inilah upaya-upaya kami baik jangka pendek untuk meningkatkan daya tahan ataupun jangka panjang manakala nanti kita kembali (normal) dan kita bebas bersaing dengan negara-negara tetangga, kami sudah siap dengan kualitas produk dan kualitas sumber daya manusia yang memadai untuk bersaing di era global pascapandemi COVID 19,” ucapnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Wagub Bali Optimistis Pariwisata Pulau Dewata Bangkit, Paparkan Strateginya.

Selain informasi soal pariwisata Bali, simak perkembangan situasi terkini hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!