Air Laut di Telur Jakarta Terkontaminasi Parasetamol, Pemerintah Bentuk Tim Kerja Usut Sumber Pencemaran
Ilustrasi. (Antara).

Bagikan:

DENPASAR – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bakal membentuk tim kerja untuk mengusut sumber pencemaran parasetamol di Teluk Jakarta.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin pada Rabu, 6 Oktober.

"Kita akan uji. Nanti mau dibentuk tim kerja, rencananya terhadap sumber yang menjadi pencemar lingkungan," kata Syaripudin kepada wartawan, Rabu, 6 Oktober.

Syaripudin menuturkan, KLHK akan menjadi pembina dalam tim kerja ini. Sementara, Pemprov DKI berada pada posisi anggota.

Saat ini, Pemprov DKI sudah sampel air laut Teluk Jakarta di empat titik pada Sabtu, 2 Oktober lalu. Hal ini dilakukan untuk merespons hasil penelitian kandungan parasetamol yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dinas LH ingin memastikan masih tercemar-tidaknya air laut tersebut. Mengingat, pengambilan sampel penelitian soal kandungan parasetamol itu dilakukan pada tahun 2017 lalu.

"Ketika ada informasi seperti ini tentunya kita harus membuktikan dan melakukan uji daripada sampel air laut yang diambil ke labkesda DKI Jakarta. Nanti hasilnya dua minggu baru bisa disampaikan, apakah ada di situ mengandung parasetamol yang tinggi," ungkap Syaripudin.

Air laut di Teluk Jakarta tercemar parasetamol

Diketahui sebelumnya, Warga Ibu Kota digegerkan dengan temuan bahwa air laut Teluk Jakarta mengandung parasetamol. Temuan ini merupakan hasil penelitian dari BRIN dan University of Brighton UK merilis mengenai kualitas air laut di beberapa situs terdominasi limbah buangan.

Hasil studi tersebut dimuat dalam jurnal Marine Pollution Bulletin berjudul High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia pada Agustus 2021.

Hasil penelitian menunjukkan beberapa parasetamol terdeteksi di dua situs, yakni muara sungai Angke (610 ng/L) dan muara sungai Ciliwung Ancol (420 ng/L), keduanya di Teluk Jakarta.

Peneliti oseanografi dari Badan Riset dan Teknologi Nasional (BRIN) Wulan Koagouw menjelaskan alasan pihaknya memilih untuk meneliti kandungan parasetamol.

Berangkat dari fakta, parasetamol adalah salah satu obat-obatan yang dijual secara bebas di Indonesia tanpa perlu resep dokter. Kata Wulan, pada 2017, Jakarta salah satu kota di dunia dengan tingkat konsumsi parasetamol yang tinggi.

"Sebenarnya, alasannya simpel. Jadi, saya ingin tahu di Indonesia, apakah terdeteksi. Saya hanya penasaran, ingin tahu apakah parasetamol itu terdeteksi atau tidak, ternyata terdeteksi," kata Wulan.

Artikel ini telah tayang dengan judul Ada Kandungan Parasetamol di Teluk Jakarta, Pemerintah Bakal Bentuk Tim Kerja untuk Mengusut.

Selain informasi soal air laut Teluk Jakarta terkontaminasi parasetamol, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!