DENPASAR – Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara beserta jajarannya mengunjungi kantor Ombudsman Bali pada Senin, 21 Juni 2021 untuk membahas penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022.
Dalam kesempatan itu Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab meminta Wali kota Denpasar agar menaati komitmen kuota PPDB 2021/2022.
BACA JUGA:
"Ombudsman Bali juga akan melakukan pengawasan agar PPDB di Kota Denpasar berjalan transparan," kata Umar, dikutip dari Antara, Selasa 22 Juni.
Ombudsman Bali buka posko pengaduan terkait PPDB 2021/2022
Bentuk pengawasan yang dilakukan Ombudsman Bali dengan membuka posko pengaduan dan turun langsung melihat proses penerimaan peserta didik baru di Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah.
"Kami juga minta agar publik berani melapor jika menemukan kejanggalan dan keganjilan dalam PPDB Kota Denpasar tahun ini," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyambut baik komitmen Wali Kota Denpasar untuk menciptakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Denpasar yang transparan dan berkepastian.
"Kami tentu memberikan apresiasi atas komitmen Pak Wali. Beliau datang sendiri ke kantor Ombudsman tanpa diminta. Ini artinya Pak Wali punya inisiatif untuk memulai proses PPDB yang berkualitas dan kredibel," ujar Umar.
Menurut dia, dengan komitmen PPDB yang bagus dan sesuai dengan kuota, tentu saja memberikan peluang yang besar bagi pihak swasta untuk mendapatkan jumlah siswa yang signifikan.
Sementara itu, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan untuk menghasilkan sumber daya manusia Denpasar yang bagus, harus dimulai dari proses penerimaan peserta didik secara transparan dan tidak manipulatif.
Jaya Negara menegaskan tidak akan ada penerimaan gelombang kedua di sekolah-sekolah negeri. Oleh karena itu, pihaknya membuat rencana kebutuhan setiap sekolah dan bekerja keras untuk mencapai target PPDB yang taat kuota.
Selain informasi soal Wali Kota Denpasar dimintaa taati komitmen kuota PPDB, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!
