BALI – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Rabu, 17 Februari waktu setempat, menelepon Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Ini adalah pembicaraan pertama keduanya semenjak Biden dilantik menjadi Presiden pada 20 Januari silam.
Singgung Hubungan Israel dengan Negara Arab
Berbicara sekitar satu jam, Biden dan Netanyahu membicarakan berbagai masalah, mulai dari masalah Iran hingga hubungan Israel dengan negara-negara Arab dan Muslim.
BACA JUGA:
"Kedua pemimpin itu mencatat hubungan pribadi mereka yang sudah berlangsung lama," kata Kantor Perdana Menteri Netanyahu seperti melansir Reuters.
Sementara Gedung Putih menyatakan, Biden menyampaikan keinginan untuk memperkuat kerja sama pertahanan dengan Israel, serta dukungan untuk menormalisasi hubungan dengan negara-negara tetangga.
"Dia (Joe Biden) juga menggarisbawahi pentingnya bekerja menuju perdamaian antara Israel dan Palestina," terang pernyataan tersebut.
Sebelum telepon ini, banyak rumor beredar terkait belum adanya komunikasi langsung antara Joe Biden dengan Netanyahu. Sebab, Biden sudah lebih dahulu menelepon banyak pemimpin dunia sejak dilantik pada 20 Januari lalu, termasuk menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin.
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki membantah tudingan bahwa Presiden Joe Biden sengaja menunda-nunda untuk menghubungi Benyamin Netanyahu, sekaligus membantah tudingan tidak menghormati Netanyahu.
Seorang diplomat Israel mengatakan kepada Reuters bahwa Israel prihatin dengan penundaan panggilan Biden ke Netanyahu, tetapi menyadari bahwa presiden AS sedang menangani masalah lain terlebih dahulu, seperti pandemi virus corona dan tantangan dari Rusia dan China.
"Fakta bahwa Netanyahu adalah pemimpin Timur Tengah pertama yang dipanggil dianggap sebagai pertanda positif," kata diplomat itu.
Baca terus VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan.