DENPASAR - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut kelompok teroris jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat merekrut anak di bawah umur untuk jadi anggota.
Dikatakan Brigjen Ramadhan, setidaknya ada 77 anak berusia di bawah 13 tahun yang telah dicuci otaknya dan berbaiat dengan kelompok tersebut.
BACA JUGA:
"Ditemukannya 77 orang anak di bawah umur 13 tahun yang dicuci otak dan dibaiat untuk sumpah kepada NII," ujar Ramadhan, dikutip dari VOI, Selasa, 12 April.
Selain itu, berdasarkan data, ada juga 126 anggota NII yang direkrut sejak anak-anak. Di mana, mereka kini sudah dewasa.
Polri gandung KPAI lakukan deradikalisasi
Karena adanya anak-anak dalam jaringan ini, Polri khususnya Densus 88 Antiteror bakal menggandeng KPAI dalam penanganannya. Misalnya, soal deradikalisasi terhadap anak.
"Terkait hal ini telah berkoordinasi dengan KPAI untuk mengembangkan jaringan NII ini," kata Ramadhan.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror meringkus 16 tersangka teroris jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat. Mereka aktif merekrut anggota baru dengan cara melibatkan anak di bawah umur.
"Melakukan perekrutan anggota secara masif di wilayah Sumatra Barat dengan melibat anak-anak di bawah umur," Kabag Operasi Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar.
Selain itu, mereka juga aktif melakukan kegiatan i’dad atau latihan ala militer secara rutin. Mereka pun disebut terhubung dengan beberapa kelompok teroris.
"Terhubung dengan kelompok teror di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Bali," kata Aswin.
Artikel ini telah tayang dengan judul 77 Anak di Bawah 13 Tahun Jadi Anggota Jaringan Teroris NII.
Selain informasi soal NII rekrut anak di bawah umur untuk jadi anggota, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.