JAKARTA – Sedikitnya 18 sekolah, mulai dari SD, SMP, hingga SMA di Jakarta Pusat ditutup karena ditemukan kasus infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 pada peserta didik.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II, Uripasih pada Rabu, 26 Januari.
BACA JUGA:
"Selama ditutup, pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan sementara dan dialihkan jadi pembelajaran jarak jauh (PJJ)," kata Uripasih.
37 pelajar positif COVID-19
Dikatakan Uripasih, dari 18 sekolah yang ditutup, ada 37 pelajar yang dinyatakan positif COVID - 19.
Saat ini para pelajar tersebut tengah menjalani karantina mandiri baik di rumah sakit, ataupun di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Kebanyakan para pelajar yang kena COVID - 19 berasal dari klaster keluarga dan hanya sedikit klaster sekolah," ucapnya.
Uripasih mengatakan, pihak sekolah harus menutup sekolah mereka atau menghentikan PTM jika ada murid yang positif COVID - 19. Penutupan sekolah haruslah dilakukan jika ditemukan kasus COVID - 19 dari klaster sekolah.
"Misalkan murid kena di sekolah terus di tracing terhadap peserta didik ataupun guru dan ada yang positif ataupun tidak itu harus ditutup," katanya.
Namun, sambungnya, jika murid kena dari keluarga dan teman kelas murid itu ditracing hasilnya negatif, maka PTM masih bisa berjalan.
"Tapi jika ada positif berarti harus tutup juga," ujarnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul 37 Pelajar dari 18 Sekolah di Jakarta Pusat Terpapar COVID-19, Sekolah Ditutup Sementara.
Selain informasi soal 18 sekolah di Jakarta tutup gegara COVID-19, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!