BMKG: 61 Gempa Bumi Guncang Halmahera Utara dalam Dua Hari Terakhir
Ilustrasi bangunan rusak akibat gempa. (Dok. BNPB).

Bagikan:

DENPASAR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara mengalami 61 gempa bumi dalam dua hari terakhir atau sejak 8 Januari hingga 10 Januari 2022.

"Jika melihat pola aktivitasnya, gempa Halmahera Utara ini dapat mengarah kepada aktivitas swarm," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam pesan singkatnya yang diterima di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin, 10 Januari.  

Gempa swarm merupakan serangkaian aktivitas gempa bumi dengan magnitudo relatif kecil, dengan frekuensi kejadiannya sangat tinggi, berlangsung dalam waktu yang relatif lama di wilayah sangat lokal.

Dalam dua hari terakhir tercatat terjadi empat kali gempa signifikan di Halmahera Utara, yaitu pada Sabtu, 8 Januari dengan magnitudo 5,1, pada Minggu, 9 Januari magnitudo 4,5 dan Senin, 10 Januari terjadi dua kali dengan magnitudo 5,2 pukul 4:27 WIB dan magnitudo 5,4 pada pukul 4:59 WIB.

Gempa paling kuat yang terjadi pada Senin pagi memiliki magnitudo 5,4 dengan episenter terletak pada koordinat 1,52 derajat Lintang Utara (LU)– 127,86 derajat Bujur Timur (BT), tepatnya di darat dengan kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, dugaan sementara gempa Halmahera Utara magnitudo 5,4 merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif dengan mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip-fault).

Dampak guncangan gempa ini dirasakan kuat di Kao, Tobelo Barat dan Tobelo dalam skala intensitas IV MMI. Sedangkan di Sofifi dan Galela dalam skala intensitas III-IV MMI, dan di Ternate, Wasile dan Halmahera dalam skala intensitas Timur III MMI.

Dampak gempa bumi di Halmahera Utara

Rentetan gempa yang terjadi dilaporkan menyebabkan terjadinya kerusakan pada beberapa bangunan rumah warga Desa Soa Maetek, Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera utara.

Wilayah Halmahera Utara merupakan daerah rawan bencana alam gempa bumi. Catatan sejarah gempa kuat yang pernah terjadi di wilayah terdekat pusat gempa ini adalah peristiwa gempa merusak di Halmahera Utara pada 14 Oktober 1944 dengan magnitudo 6,6 pada kedalaman 15 km. Gempa kerak dangkal ini memicu kerusakan hingga skala intensitas VII MMI.

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan tidak menempati bangunan yang sudah rusak atau rusak sebagian diakibatkan oleh gempa, karena, jika terjadi gempa susulan signifikan dikhawatirkan rumah tersebut dapat roboh," katanya.

Artikel ini telah tayang dengan judul 61 Gempa Guncang Halmahera dalam Dua Hari Terakhir.

Selain informasi soal Halmahera Utara diguncang gempa, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!