DENPASAR – Gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Bangli dan Karangasem pada Sabtu, 16 Oktober mengakibatkan sejumlah rumah dan bangunan mengalami kerusakan.
Dampak kerusakan dan kerugian di Bangli setelah gempa 4,8 M
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, Ketus Agus Sutapa menyampaikan, di Bangli, ada 4 kecamatan yang terdampak gempa tersebut.
BACA JUGA:
"Sementara untuk datanya dinamis. Untuk saat ini tidak ada kendala sudah lancar karena cuaca mendukung dan sudah aman," kata Agus, Senin, 18 Oktober.
Untuk di Kecamatan Bangli ada dua desa yaitu Desa Landih dan Desa Kayubihi, dengan kondisi bangunan suci Pelinggih Pura yang terkena dampak gempa dengan total kerugian sekitar Rp102.000.000.
Sementara, untuk di Kecamatan Susut ada empat desa yaitu, Desa Selat, Desa Tiga, Desa Susut, Desa Sulahan, dan Desa Penglubaran, ada sejumlah bangunan suci pelinggih, rumah warga yang terkena gempa dan perkiraan kerugian mencapai Rp265.000.000.
Di Kecamatan Tembuku ada 5 desa yang terdampak yaitu Desa Peninjoan, Desa Persiapan Pulesari, Desa Yanggapi, Desa Jehem, Desa Bangbang, dan sejumlah bangunan rumah warga serta tempat suci Pelinggih dan Merajam atau Sanggah Kemulan yang terdampak gempa dengan total kerugian sekitar Rp356.200.000.
Selanjutnya, di Kecamatan Kintamani ada 5 Desa, yaitu di Desa Songan B, Desa Suter, Desa Abang Batu Dinding, Desa Teruyan, Desa Buahan, sejumlah bangunan warga dan tempat suci Pelinggih serta tempat Mandi, Cuci, Kakus (MCK) terdampak gempa dengan total kerugian sekitar Rp894.000.000.
Total dari kerugian 4 kecamatan tersebut mencapai Rp1.617.200.000. Jumlah korban meninggal dunia ada dua orang dan lima orang mengalami luka.
"Untuk (kerusakan bangunan paling parah) di Kecamatan Kintamani karena banyak titik (longsor karena gempa)," jelasnya.
Sutapa mengatakan, untuk warga di Kecamatan Kintamani terutama di Desa Teruyan tidak ada yang mengungsi ke Pos Pengungsian kendati sudah disiapkan tenda.
"Untuk pengungsi tidak ada. Mereka mengungsi secara mandiri dan menumpang di rumah kerabat,” ujar Sutapa.
Dampak kerusakan dan kerugian di Karangasem setelah gempa 4,8 M
Sementara, untuk Kabupaten Karangasem, Bali, ada 7 kecamatan yang terdampak gempa bumi dan terparah di Kecamatan Kubu.
"Ada tujuh kecamatan yang terdampak kemudian yang terparah di wilayah Kecamatan Kubu, Desa Ban, kurang lebih ada 85 persen kerusakannya," kata Plt. Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa.
Di Kecamatan Abang untuk rumah warga yang rusak yakni 5 unit dan 3 unit rusak sedang sementara korban luka ringan dan berat serta meninggal dunia nihil dan jumlah yang terdampak ada 2 KK.
Kemudian, di Kecamatan Bebandem ada 1 unit rumah warga yang rusak sedang dan 12 unit rumah rusak ringan sementara korban jiwa dan luka ringan dan berat nihil dan yang terdampak 16 KK.
Selanjutnya, di Kecamatan Kubu untuk rumah rusak berat 245 unit, rusak sedang 25 unit, rusak ringan 351 unit. Kemudian, korban jiwa meninggal dunia 1 orang, korban luka berat 6 orang, korban luka ringan 69 orang dan rumah tanpa keterangan 45 unit yang terdampak gempa dan total jumlah KK yang terdampak 657 KK.
Sementara, untuk di Kecamatan Manggis, 2 rumah rusak ringan untuk korban jiwa luka berat dan ringan nihil. Lalu, di Kecamatan Rendang ada 90 unit rumah rusak berat.
Ada 1 unit rusak sedang dan 153 unit rusak ringan dan ada 80 unit rumah tanpa keterangan yang terdampak gempa dan total 315 KK yang terdampak gempa. Kemudian, untuk korban meninggal dan luka berat dan ringan nihil.
Kemudian, terakhir di Kecamatan Selat ada 3 unit rumah rusak berat dan 3 unit rumah rusak ringan dan untuk korban yang meninggal dunia serta luka berat dan ringan nihil. Sementara, ada 3 KK yang terdampak gempa.
"Korban jiwa yang meninggal satu orang anak-anak perempuan berumur 3 tahun. Jadi ada juga rumah-rumah tanpa keterangan yang masih dalam pendataan ini kan update berkembang terus akan ditelusuri karena laporan belum lengkap," ujarnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Ini Data Dampak Kerusakan dan Kerugian Akibat Gempa Bali.
Selain informasi soal dampa kerusakan dan kerugian di Karangasem dan Bangli, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!