JAKARTA – Masyarakat Indonesia menjadi yang terdepan soal tingkat penerimaan konsumen dalam merengkuh pengalaman digital, bahkan 80 persen dari responden yang disurvei menyebut diri mereka sebagai “digitally curious” atau “digital explorers".
Fakta ini terungkap dalam sebuah penilitian yang dilakukan oleh VMWare dengan tajuk "Digital Frontiers 3.0 Study".
BACA JUGA:
Dalam penelitian tersebut dikatakan, Indonesia berada di posisi paling depan di antara negara-negara dari seluruh Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dalam merengkuh digitalisasi dengan angka rata-rata sebesar 78 persen.
Ungguli Amerika dan Inggris
Bahkan, posisi Indonesia juga mengungguli negara-negara maju di dunia, seperti Amerika Serikat (59 persen), Perancis (55 persen), Jerman (57 persen) dan Inggris Raya (65 persen), kata VMWare dalam pernyataan pers, dikutip Kamis.
Saat ini harapan masyarakat meningkat untuk dapat merasakan pengalaman digital yang disuguhkan di sektor-sektor publik. Masih terbuka ruang-ruang baru dalam menghadirkan layanan-layanan digital terbaik kepada masyarakat, menurut riset VMware.
Permasalahan kesenjangan dalam merasakan pengalaman digital bagi warga perlu segera diatasi, agar dapat makin memperkuat upaya pemanfaatan teknologi paling mutakhir dalam mendorong tumbuhnya inovasi, agility, serta penyuguhan pengalaman digital yang lebih baik bagi seluruh masyarakat, serta demi terwujudnya visi pemerintah digital melayani (digitized service government).
Temuan lain menyebutkan bahwa lebih dari separuh responden (57 persen) menyatakan merasa nyaman dan bahkan antusias memberikan data keseharian mereka secara akurat kepada pemerintah, misalnya seperti data belanja, nutrisi dan diet, kesehatan, serta lokasi mereka berada, dalam rangka menghadirkan layanan digital yang lebih baik bagi mereka.
Cin Cin Go, Country Manager VMware Indonesia mengungkapkan,"Kami merasa makin optimis melihat antusiasme masyarakat Indonesia dalam merengkuh teknologi-teknologi masa depan. Ini jelas merupakan peluang bagi Indonesia untuk terus menyelami teknologi pengenalan wajah maupun kecerdasan artifisial guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang makin digital-first,” dikutip VOI dari Antara.
Dukungan dari pemerintah, menurutnya, sangat diharapkan untuk mewujudkan terbangunnya terbangunnya sebuah fondasi digital, baik bagi sektor bisnis maupun dalam mendukung terwujudnya literasi digital bagi masyarakat.
"Dengan bergandengan tangan bersama-sama dengan masyarakat serta seluruh ekosistem inovasi yang terlibat, saya yakin kita semua akan mampu cepat merespons segala tantangan di depan, beradaptasi, dan berakselerasi menuju terwujudnya bangsa yang digital-first sepenuhnya," katanya menambahkan.
Selain menjadi yang terdepan dan paling terbuka dalam merengkuh layanan-layanan digital, sebanyak 50 persen responden mengharapkan dukungan pemerintah dalam mewujudkan upaya peningkatan literasi digital masyarakat.
Angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara yang memiliki angka rata-rata sebesar 48 persen, setara dengan responden dari Singapura maupun Thailand.
Sebanyak 44 persen responden menaruh optimisme kepada sektor publik dalam peningkatan literasi digital masyarakat, sekaligus menjadi penanda akan perlunya upaya untuk terus menguatkan edukasi dan literasi digital masyarakat Indonesia.