IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 3,2 Persen, Begini Respon Pemerintah
Ilustrasi. (Unsplash).

Bagikan:

JAKARTA – Lembaga Dana Moneter Internasional (International Monetay Fund/IMF) memberikan koreksi ke bawah atas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021.

Menurut IMF, ekonomi Indonesia bakal tumbuh ke level 3,2 persen atau anjlok 0,7 persen ketimbang proyeksi sebelumnya pada Juli lalu sebesar 3,9 persen.

Demikian yang diungkapkan IMF dalam laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2021 baru-baru ini. Dalam jurnal tersebut disebut pula bahwa apa yang dialami oleh Indonesia serupa dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2021 yang menurun dari 6,0 persen menjadi 5,9 persen.

“Penurunan target pertumbuhan ekonomi tahun ini terjadi secara luas di negara maju maupun negara berkembang. Hal ini menunjukkan adanya risiko global yang meningkat,” ungkap IMF seperti yang dilansir oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Rabu, 13 Oktober.

Respon pemerintah

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan revisi IMF atas pertumbuhan Indonesia juga dialami oleh negara ASEAN lain.

“Proyeksi Indonesia tidak sedalam koreksi pada negara ASEAN-5 lain, yakni Thailand 1,0 persen (turun 1,1 poin), Malaysia 3,5 persen (turun 1,2 poin), Filipina 3,2 persen (turun 2,2 poin) dan Vietnam 3,8 persen (turun 2,7 poin),” ujarnya.

Menurut Febrio, situasi kurang menguntungkan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ketimpangan vaksin, perkembangan mutasi COVID-19, risiko inflasi, volatilitas pasar keuangan, serta menurunnya stimulus ekonomi di berbagai negara.

Di samping itu, risiko lain yang perlu dicermati adalah terjadinya global supply disruption yang berpotensi mendorong terjadinya stagflasi global, yaitu kondisi di mana terjadi tekanan inflasi tinggi namun dibarengi dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi.

“Pemerintah Indonesia juga terus mewaspadai berbagai risiko global yang terjadi. Pandemi masih terus menjadi fokus perhatian kami. Meski Indonesia telah melewati puncak gelombang COVID-19 akibat delta varian, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kapabilitas dalam penanganan pandemi,” tuturnya.

Asal tahu saja, prediksi pertumbuhan ekonomi 2021 sebesar 3,2 persen yang dibuat IMF untuk Indonesia berada di bawah level yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun demikian, pemerintah sendiri masih optimistis jika pertumbuhan ekonomi bisa dicapai sesuai target yang ditetapkan.

“Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk perkembangan indikator ekonomi terkini, pemerintah melihat outlook pertumbuhan Indonesia pada 2021 di kisaran 3,7 persen sampai 4,5 persen,” tegas Febrio.

Artikel ini telah tayang dengan judul Kabar Kurang Baik dari IMF, Mereka Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Bawah Target Pemerintah.

Selain informasi soal pertumbuhan ekonomi Indonesia, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!