DENPASAR - Elon Musk telah mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter dengan harga 44 miliar dolar AS atau senilai Rp636, 6 triliun. Akan tetapi, apabila kesepakatan tersebut dibatalkan secara sepihak, Musk diharuskan membayar Twitter sebesar 1 miliar dolar AS atau senilai Rp14,4 triliun.
Hal tersebut tercantum dalam pengumuman kontrak pada Selasa, 26 April 2022.
BACA JUGA:
Salah satu syarat pembayaran Musk adalah jika kesepakatan gagal karena ekuitas, utang, dan atau pembiayaan pinjaman margin yang dibutuhkan tidak terpenuhi, maka hal itu akan berlaku.
Musk berikan komitmen ekuitas sebesar 21 miliar dolar
Twitter mengatakan pada Senin, 25 April, bahwa Musk telah mendapatkan 25,5 miliar dolar AS dalam bentuk utang dan pembiayaan pinjaman margin dan memberikan komitmen ekuitas 21 miliar dolar AS.
Twitter, yang tunduk pada pembatasan "no-shop", juga harus membayar biaya pembatalan yang sama dalam keadaan tertentu.
Pengumuman tersebut juga mengungkapkan bahwa kesepakatan itu dapat dihentikan jika tidak ditutup pada 24 Oktober. Tanggal tersebut dapat diperpanjang selama enam bulan lagi untuk memenuhi kondisi penutupan tertentu seperti izin antimonopoli dan izin investasi asing.
Musk, yang juga merupakan CEO Tesla Inc, telah mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter pada Senin lalu dalam sebuah transaksi yang akan mengalihkan kendali platform media sosial yang dihuni oleh jutaan pengguna dan pemimpin global ke orang terkaya di dunia itu.
Artikel ini telah tayang dengan judul Elon Musk Harus Bayar Rp14,4 Triliun Jika Batal atau Tidak Sanggupi Syarat Akuisisi Twitter.
Selain informasi soal Elon Musk harus bayar Twitter Rp14,4 triliun jika batalkan kesepakatan akuisisi secara sepihak, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.