Rasa Kantuk Berlebihan Selama Ramadan Disebabkan karena Puasa? Begini Penjelasan Ahli Penyakit Dalam
Ilustrasi mengantuk saat puasa Ramadan. (Freepik).

Bagikan:

DENPASAR – Rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari sering dialami oleh banyak orang selama bulan Ramadan. Mungkinkah hal tersebut merupakan dampak dari puasa?

Penyebab rasa kantuk saat Ramadan

Terkait hal ini, dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Suharko Soebardi menyatakan, puasa bukan penyebab seseorang merasa lebih mengantuk selama Ramadhan.

"Bukan masalah puasa. Puasa mungkin karena perubahan pola karena kita sahur (bangun lebih awal sebelum subuh)," ujar dia dalam virtual JEC Eye Talks bertajuk Pengaruh Puasa pada Kesehatan Mata dan Pengidap Diabetes, ditulis VOI, Sabtu 1 Mei 2021.

Suharko menekankan pentingnya istirahat dengan cukup di malam hari agar tubuh tetap bugar di siang hari.

Suharko menyarankan untuk tidak tidur terlalu larut malam hingga menjelang sahur. Alih-alih berbuat demikian, aturlah pola tidur sampai kebutuhan tidur dapat tercukupi.

Sementara itu, konsultan tidur di Burjeel Hospital, Abu Dhabi, Dr. Supriya Sundaram mengatakan, tidur siang hari selama 20-25 menit juga bisa menjadi cara menjaga kecukupan tidur. Akan tetapi, Sundaram mengingatkan Agar tidak berlebihan saat tidur siang karena berisiko membuat tubuh lebih lelah.

Selain kecukupan tidur, pastikan juga tubuh Anda bugar dengan melakukan olahraga secara rutin.

"Tubuh tidak fit itu tanda orang yang mudah mengantuk. Terkait juga dengan kebugaran. Dengan tubuh fit, rutin berolahraga, maka pada saat dibutuhkan misalnya mendengarkan kuliah bisa lebih fokus dan memudahkan tidur saat sudah waktunya,” ujarnya.

Di sisi lain, perhatikan juga asupan makanan saat berbuka puasa dan sahur. Batasi hidangan tinggi kalori, gorengan dan makanan pedas, ubah siklus konsumsi kafein karena ini bisa berpengaruh merangsang banyak buang air kecil dan minum air putih minimal 8 gelas.

Pada saat berbuka puasa, sebisa mungkin hindari makanan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat kompleks dan lemak.

Sebaliknya, ketika sahur, perbanyaklah asupan karbohidrat kompleks. Sahurlah mendekati waktu imsak dan hindari melewatkan waktu makan.

Baca terus VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!