DENPASAR - Konsumsi menu makanan yang sama atau menu berbeda tetapi berbahan sama setiap hari ternyata bisa memberikan dampak buruk terhadap kesehatan, khususnya saluran pencernaan.
Menurut Will Bulsewich, ahli gastroenterologi, satu-satunya prediktor terbesar dari mikrobioma usus yang sehat adalah keragaman tanaman dalam makanan Anda, dikutip VOI dari Well and Good.
BACA JUGA:
Senada dengan Bulsewich, Tim Spector, MD., seorang profesor epidemiologi genetik di King’s College London, mengatakan bahwa makanan yang sama setiap hari memengaruhi usus.
Dampak konsumsi makanan yang sama setiap hari terhadap kesehatan
Dokter Spector melakukan eksperimen tentang tingkat keragaman bakteri usus. Putranya setiap hari makan makanan tidak mengandung nutrisi cukup, khususnya nutrisi dari makanan nabati. Tubuh terasa lesu dan raut wajah tampak pucat setelah empat hari percobaan. Tes mikrobioma dilakukan, selama waktu tersebut, ia kehilangan antara 30-40 persen keragaman bakteri di ususnya.
Makan makanan yang sama setiap hari tidak hanya meminimalkan berbagai bakteri yang hidup di usus. Makanan miskin nutrisi dibuat dengan gula, minyak inflamasi, dan aditif yang benar-benar membunuh bakteri usus baik yang hidup di sana. Risiko paling buruk, memungkinkan bakteri penyebab peradangan untuk berkembang.
Kombinasi ini merugikan kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, Spector mengatakan makan makanan yang sama dan miskin nutrisi dapat menyebabkan energi rendah, kabut otak, dan masalah pencernaan. Anda juga lebih mungkin sakit karena sistem kekebalan tubuh melemah. Untuk jangka panjang, makan dengan cara ini secara ilmiah telah dikaitkan dengan daftar panjang masalah kesehatan termasuk depresi, penyakit Alzheimer, dan beberapa jenis kanker.
Keragaman makanan ternyata juga memengaruhi keragaman mikrobioma usus. Spektor menjelaskan bahwa kesehatan nutrisi bukan hanya menghitung nutrisi saja. Tetapi juga memberi makan puluhan ribu mikrobioma di usus kita. Bahkan jika Anda mendapatkan cukup protein, serat, dan nutrisi lainnya, keragaman bakteri perlu diberi makan sehingga meminimalisir peningkatan risiko terserang penyakit.