Menurut Studi, Konsumsi Makanan yang Kaya Flavonol Bisa Cegah Obesitas
Ilustrasi. (Unsplash/Celina Albertz)

Bagikan:

DENPASAR – Mengonsumsi makanan yang kaya akan flavonol ternyata bisa membantu mencegah obesitas atau berat badan berlebih.

Dikutip dari Medical News Today, Sabtu, 22 Januari, penelitian terbaru menunjukkan bahwa makanan kaya flavonol berpotensi secara signifikan dalam meningkatkan kesehatan.

Flavanol dikenal dengan flavan-3-ols mudah ditemukan dalam kakao, apel, anggur merah, dan beberapa makanan lainnya.

Senyawa flavanols, menurut penelitian yang dilakukan pada tikus, mungkin berpotensi menjadi obat penyakit yang berkaitan dengan kardiovaskular dan obesitas. Flavanol, di penelitian lain juga dibuktikan bersifat antioksidan, antikarsinogenik, kardiopreventif, antimikroba, anti-virus, dan neuroprotektif.

Makanan yang kaya flavonol kurangi risiko obesitas

Baru-baru ini, peneliti dari Jepang mulai mengeksplorasi manfaat kandungan flavanol. Jaringan adiposa, atau lemak tubuh, merupakan organ penting dalam menjaga hemostasis energi tubuh. Dalam tubuh terdapat jaringan adiposa putih dan cokelat. Sementara jaringan adiposa putih bertindak sebagai penyimpan energi dan jaringan adiposa cokelat penting dalam menjaga suhu tubuh.

Peneliti, Naomi Osakabe, profesor di Sekolah Pascasarjana Teknik dan Sains di Institut Teknologi Shibaura, Jepang, mengatakan bahwa konsumsi makanan yang kaya flavon 3-ols mengurangi risiko obesitas dan koplikasinya termasuk mencegah penyakit jantung. Namun pada satu kondisi, flavanol tidak maksimal diserap saluran pencernaan.

Para peneliti membangun hipotesis percobaan dari aktivitas sistem saraf simpatik (SNS) yang ternyata memengaruhi peningkatan kadar katekolamin (CA). Katekolamin, fungsinya seperti dopamin, adrenalin, dan noradrenalin yang dilepaskan oleh SNS selama mengalami peristiwa yang membuat stres sehingga memengaruhi repons fight-or-flight.

Penelitian menemukan bahwa dalam satu dosis FL pada kelompok uji menghasilkan peningkatan kadar CA yang signifikan selama 24 jam. Pada percobaan kedua, tim menemukan perubahan jaringan adiposa cokelat berkembang di jaringan adipose putih. Artinya setelah dalam jangka 14 hari memberi asupan flavanol dari kakao pada tikus, lemak yang disimpan tubuh diproses untuk mengatur suhu.

Temuan ini berpotensi positif untuk pengobatan jantung dan menurunkan berat badan. Meskipun Profesor Osakabe menyarankan untuk melakukan penelitian lebih menyeluruh dan dalam waktu panjang untuk melihat efek pengurangan risiko flavan-3-ols pada penyakit kardiovaskular.

Artikel ini telah tayang dengan judul Temuan Studi, Diet Flavanol Bisa Membantu Menurunkan Lemak Tubuh.

Selain informasi soal makanan yang kaya flavonol, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!