Berkaca dari Kasus Jeff Smith, Mengapa Pecandu Susah Keluar dari Ketergantungan Narkoba?
Ilustrasi mengapa pecandu susah berhenti pakai narkoba (Unsplash/Mishal Ibrahim)

Bagikan:

DENPASAR – Aktor Jeff Smith kembali berurusan dengan hukum setelah tiga bulan bebas dari penjara terkait kasus narkoba.

Pria 23 tahun itu ditangkap polisi pada Rabu, 8 Desember karena menyalahgunakan narkoba jenis Lysergic Acid Diethylamide alias LSD.

Berkaca dari kasus Jeff Smith, mengapa seorang pecandu begitu susah keluar dari ketergantungan narkoba?

Dikutip VOI BALI dari BNN, Kamis, 9 Desember, narkoba (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang) adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.

Narkotika berdampak besar merusak hidup dan kesehatan. Sekali mendekat dan jadi kecanduan, berikut alasan sulitnya untuk keluar dari lingkaran setan yang merusak.

Menguasai kinerja otak

Menurut Nicole Lee, profesor di National Drug and Research Institute, Cutin University, bagaimanapun cara konsumsi alkohol dan narkoba hingga kecanduan, pada akhirnya akan masuk ke otak melalui aliran darah. Ketika sampai otak, mereka akan memengaruhi bagaimana pesan dikirim melalui otak.

Otak adalah pusat komunikasi besar yang menyampaikan pesan bolak-balik untuk mengatur apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan, jelas Lee dilansir The Conversation. Narkoba yang bekerja dengan berbagai cara berefek meningkatkan atau mengurangi neurotransmitter seperti dopamin (kesenangan), noradrenalin (berkelahi atau lari, dan serotonin (suasana hati). Artinya, setiap jenis narkoba memengaruhi jalur neurotransmitter.

Mengendalikan emosi, motivasi, dan perasaan senang

Karena produksi neurotransmitter dopamin oleh otak dikuasai oleh obat-obatan, untuk mengendalikan emosi, motivasi, dan perasaan senang jadi bergantung pada obat-obatan narkotika tersebut. Seseorang sebagai pecandu narkoba jadi tak punya daya diri untuk pegang kendali suasana hatinya bahkan memicu lebih emosional.

Profesor Lee memberikan analogi, seperti ketika menginginkan sesuatu seperti cokelat. Setiap kali pengen, jadi terbayang-bayang sampai mencicipinya lagi. Pun begitu dengan narkotika yang mendorong keinginan sepuluh kali lebih kuat sehingga kembali menggunakan narkoba.

Memengaruhi keputusan dan konsekuensi

Ketika sistem dopamin pada otak rusak karena narkotika, maka memengaruhi korteks prefrontal, bagian otak yang digunakan untuk berpikir. Efeknya akan jauh lebih sulit memikirkan konsekuensi dan mempertimbangkan keputusan yang akan dibuat.

Bagi pecandu narkoba, banyak sekali faktor risiko yang dialami, seperti memiliki kerentanan genetik, masalah kesehatan mental, dan kehilangan kontrol diri. Bukan tidak mungkin untuk berhenti dari kecanduan, meskipun prosesnya akan sangat menyakitkan karena zat-zat narkotik menguasai kinerja alami tubuh, tutur Lee. Namun banyak pecandu narkotik yang berhasil keluar dari kecanduan.

Artikel ini telah tayang dengan judul Jeff Smith Ditangkap Lagi karena Narkoba, Mengapa Pecandu Susah Berhenti Pakai Narkotika?

Selain informasi soal alasan pecandu susah keluar dari ketergantungan narkoba, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan