Dokter Afsel Sebut Penderita COVID-19 yang Terinfeksi Virus Corona Varian Omicron Bisa Dirawat di Rumah
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 di Afrika. (Wikimedia Commons/Davyimage)

Bagikan:

DENPASAR – Seorang dokter Afrika selatan berana Angelique Coetzee menyebut pasien COVID-19 yang terinfeksi virus corona varian Omicron memiliki gejala ringan dan bisa dirawat di rumah.

Perlu diketahui, Cotzee merupakan salah satu tenaga medis yang pertama mencurigai jenis virus corona SARS-CoV-2 yang berbeda di antara pasien.

Menurut pengakuannya kedapa Reuters, ada tujuh pasien di kliniknya yang memiliki gejala yang berbeda dari varian Delta, kendati sangat ringan.

Mutasi virus corona SARS-CoV-2 tersebut Sekarang disebut varian Omicron oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian itu terdeteksi dan diumumkan oleh Institut Nasional Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan pada 25 November dari sampel yang diambil di laboratorium pada 14 November hingga 16 November.

Coetzee mengatakan, seorang pasien pada 18 November melaporkan di kliniknya "sangat lelah" selama dua hari dengan nyeri tubuh dan sakit kepala.

"Gejala pada tahap itu sangat terkait dengan infeksi virus normal. Dan karena kami belum melihat COVID-19 selama delapan hingga 10 minggu terakhir, kami memutuskan untuk melakukan tes," katanya, seraya menambahkan bahwa pasien dan keluarganya ternyata menjadi positif, dikutip VOI dari Reuters, Senin, 29 November.

Pada hari yang sama, lebih banyak pasien datang dengan gejala yang sama, saat itulah dia menyadari ada "sesuatu yang lain terjadi." Sejak itu, dia melihat dua hingga tiga pasien setiap hari.

"Kami telah melihat banyak pasien Delta selama gelombang ketiga. Dan ini tidak sesuai dengan gambaran klinis," terangnya, seraya menambahkan dia memberi tahu NICD pada hari yang sama dengan hasil klinisnya.

"Sebagian besar dari mereka melihat gejala yang sangat, sangat ringan dan sejauh ini tidak ada yang menerima pasien untuk operasi. Kami telah dapat merawat pasien ini secara konservatif di rumah," paparnya.

Pasien COVID-19 varian Omicron tak kehilangan indra penciuman

Coetzee, yang juga di Komite Penasihat Menteri untuk Vaksin, mengatakan tidak seperti Delta sejauh ini, pasien belum melaporkan kehilangan penciuman atau rasa dan tidak ada penurunan besar dalam kadar oksigen dengan varian baru.

Pengalamannya sejauh ini, varian tersebut mempengaruhi orang yang berusia 40 tahun atau lebih muda. Hampir setengah dari pasien dengan gejala Omicron yang dirawatnya tidak divaksinasi.

"Keluhan klinis yang paling dominan adalah kelelahan yang parah selama satu atau dua hari. Dengan mereka, sakit kepala dan tubuh pegal-pegal," ungkapnya.

Untuk diketahui, berita varian baru yang muncul dari Afrika Selatan memicu reaksi cepat dari beberapa negara, termasuk Inggris, yang pada Hari Jumat memberlakukan larangan perjalanan di beberapa negara Afrika selatan dengan segera, sebuah keputusan yang ditentang keras oleh Afrika Selatan.

Sejak Jumat, banyak negara juga telah melarang perjalanan udara ke dan dari Afrika Selatan, termasuk Amerika Serikat, negara-negara Eropa lainnya, dan beberapa negara Asia.

Artikel ini telah tayang dengan judul Dokter Afrika Selatan Sebut Pasien Varian Omicron Miliki Gejala Sangat Ringan, Dapat Dirawat di Rumah

Selain informasi soal virus corona varian Omicron, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di bali.voi.id. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!