Taylor Swift Jalani Debut sebagai Sutradara, Garap Film Pendek <i>All Too Well</i>
Taylor Swift (Twitter @taylorswift13)

Bagikan:

DENPASAR – Penyanyi kenamaan Amerika Serikat, Taylor Swift menjalani debut sebagai sutradara.

Pada Sabtu, 13 November, penyanyi 31 tahun itu merilis film pendek untuk lagu rilisannya berjudul All Too Well. Lagu tersebut masuk ke dalam album terbaru Taylor Swift Red (Taylor’s Version) yang dilepas sehari sebelumnya.

Film pendek All Too Well dibintangi dua bintang ternama, Sadie Sink dan Dylan O’Brien. Taylor juga dibantu Rina Yang sebagai sinematografer untuk film ini.  

Sinopsis film pendek All Too Well

All Too Well The Short Film menceritakan hubungan Sink dan O’Brien yang melalui berbagai pasang surut. Jarak umur mereka yang cukup jauh membuat penggemar yakin lagu dan film pendek ini menampilkan kisah Taylor Swift dengan mantan kekasihnya, aktor Jake Gyllenhaal.

Ditulis dan disutradarai Taylor Swift, film berdurasi 14 menit menunjukkan sejumlah adegan yang serupa dengan lirik lagu All Too Well.

“Hal paling penting dari proyek ini adalah lagu ini bukan lagu spesial di setiap setlist yang saya lakukan, ada orang berkata, “ini adalah lagu terbaik yang dia lakukan” - ini semua karena kalian,” kata Taylor Swift dikutip dari People.

Lagu All Too Well yang dirilis pertama kali pada 2012 masuk ke dalam album Red. Saat itu, lagu ini adalah b-side dan tidak pernah dipromosikan oleh label rekaman Taylor.

Setelah memutuskan untuk rekaman ulang, Taylor Swift memutuskan untuk merilis All Too Well versi asli yaitu durasi 10 menit. Menurutnya, lagu ini adalah yang punya pesan tersendiri bagi dia sebagai penulisnya.

“Merilis ulang album adalah sesuatu yang tidak saya lakukan jika kalian tidak mendukung saya. Kalian saya hebat atas semua hal sulit yang saya lewati,” kata Taylor Swift.

Artikel ini telah tayang dengan judul Taylor Swift Jadi Sutradara untuk Film Pendek, All Too Well.

Selain informasi soal Taylor Swift jadi sutradara, simak perkembangan situasi tekini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!