DENPASAR – Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yakin produk tenun tradisional masyarakat Ntobo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mampu menembus pasar internasional.
Optimisme itu disampaikan Sandiaga saat mengunjungi Kampung tenun di Ntobo, Minggu, 13 Juni.
BACA JUGA:
"Saat ini produksi tenun tradisional sudah melibatkan ratusan penenun dari masyarakat. Pasarnya sudah ke Lombok sampai ke Jakarta. Insya Allah, produk ini akan kita bawa ke pasar ekspor," kata Sandiaga dikutip dari Antara, Senin 14 Juni.
Kualitas kain tenun Bima sama bagusnya dengan produk ekspor lain
Selain melihat dari segi kualitas yang dianggapnya mampu bersaing dengan produk ekspor lain, produk tenun tradisional masyarakat Ntobo ini juga punya daya jual yang khas, yakni coraknya beragam.
"Kita akan dukung produk-produk kreatif yang dari Bima ini bisa dipasarkan hingga kancah internasional," ujarnya.
Salah satu bentuk dukungan dalam memasarkan produk tenun tradisional khas Bima, Sandiaga Uno mengatakan, Kemenparekraf akan menggeliatkan pemasarannya melalui konten-konten kreatif maupun penjualan via daring.
"Dengan konten kreatif dan penjualannya secara online, kita pastinya bisa tembus pasar ekspor," ucap dia.
Dia juga berharap kepada seluruh pihak, khususnya masyarakat lokal untuk membantu memasarkan produk kain tradisional ini dengan memanfaatkan media sosial yang ada.
"Pandemi COVID-19 ini memaksa kita untuk meningkatkan keterampilan. Bukan hanya membuat, tetapi juga menjual melalui 'online' dan menciptakan konten kreatif. Jadi mari kita dukung, karena ini peluang untuk membangkitkan ekonomi kita, menggerakkan ekonomi rakyat, dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," kata Sandiaga Uno.
Artikel ini telah tayang di VOI dengan judul Optimis Hasil Tenun Bima NTB Tembus Pasar Ekspor, Sandiaga Uno: Insyaallah Produk Ini Sampai ke Kancah Internasional.
Selain informasi soal kain tenun Bima, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!