Bank Indonesia: Permintaan Uang Tunai Warga Bali Naik 48 Persen Selama Hari Galungan
Ilustrasi uang rupiah. (Pixabay).

Bagikan:

DENPASAR – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyebut permintaaan uang tunai dari warga Bali dalam periode Hari Raya galugan dan Kuningan di April 2021 meningkat 48 persen per hari.

"Rata-rata per hari permintaan uang tunai mengalami peningkatan dari sebesar Rp31,2 miliar pada Maret 2021 menjadi Rp46,2 miliar di bulan April 2021 atau meningkat sebesar 48 persen," kata Trisno, dikutip VOI dari Antara, Selasa, 27 April 2021. 

Outflow di Bali tercatat sebanyak Rp2,7 triliun

Dia menambahkan, pada triwulan I 2021, rata-rata per hari penarikan uang masyarakat di Bali tercatat sebesar Rp19,5 miliar, atau meningkat 135,9 persen pada  April 2021.

"Sampai dengan 22 April 2021, penarikan uang perbankan atau outflow tercatat sebanyak Rp2,7 triliun sedangkan setoran perbankan atau inflow tercatat sebanyak Rp4,7 triliun," ucapnya.

Dengan demikian, ujar Trisno, sampai dengan April 2021, jumlah uang yang disetorkan ke Bank Indonesia masih lebih banyak dibandingkan dengan uang yang keluar dari Bank Indonesia untuk memenuhi permintaan uang masyarakat atau terjadi net inflow sebesar Rp2 triliun.

Trisno mengemukakan untuk memenuhi kebutuhan uang di masyarakat saat hari raya Galungan, Kuningan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2021, Bank Indonesia Provinsi Bali telah menyiapkan sejumlah langkah.

"Kami telah melakukan penambahan jadwal setoran dan penarikan uang oleh perbankan dari tiga hari menjadi empat hari seminggu, yaitu pada setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan Jumat," ucapnya.

Selain itu, bekerja sama dengan perbankan telah menyiapkan 227 jaringan kantor bank untuk memberikan layanan kepada masyarakat terhadap kebutuhan penukaran uang pecahan kecil dan penukaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 tahun Republik Indonesia (UPK 75).

Secara umum, lanjut Trisno, kebutuhan uang masyarakat pada periode Januari-April 2021 tersebut, bila dibandingkan pada periode yang sama Januari- April 2020, tercatat mengalami penurunan sebesar Rp2,1 triliun atau sebesar 44 persen, yaitu dari Rp4,8 triliun menjadi sebesar Rp2,7 triliun.

Demikian pula jumlah uang yang disetorkan perbankan ke Bank Indonesia mengalami penurunan sebesar Rp2,5 triliun atau sebesar 34,5 persen, yaitu dari Rp7,34 triliun menjadi sebesar 4,7 triliun.

Baca terus VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!