DENPASAR - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap penyebab peningkatan laju inflasi di Indonesia.
Menurut Menkeu, tingginya angka inflasi disebabkan oleh ekonomi makro yang bergejolak.
BACA JUGA:
"Kita memahami inflasi ini walaupun sebagian sangat besar karena adanya sisi suplai yang terdisrupsi, tetapi juga juga karena demand side dengan pemulihan ekonomi juga memberikan kontribusi,” ujar Ani--sapaan akrab Menkeu--saat rapat bersama banggar DPR soal realisasi APBN Semester I 2022 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 1 Juli.
Cara pemerintah redam laju inflasi
Diterangkan oleh Menkeu bahwa pemerintah akan mengoptimalkan fungsi instrumen fiskal dalam meredam laju inflasi.
Meski begitu, dia mengungkapkan tools keuangan negara tidak bisa berjalan sendirian dan perlu didukung oleh kebijakan strategis Bank Indonesia dalam menstabilkan gejolak ekonomi makro.
"Bank sentral sekarang menjadi sumber atau resources player yang akan sangat menentukan dari sisi harga. Dengan adanya kenaikan inflasi maka respons yang sangat perlu adalah kebijakan moneter dan fiskalnya (seirama)," tuturnya.
Menkeu berharap, strategi ini bisa membuahkan hasil positif sehingga upaya menjaga momentum pemulihan dapat terus berjalan.
"Jadi kita harus balance dalam mengelola inflasi pada hari ini kedepannya," tegas dia.
Seperti yang diberitakan VOI, bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan jika inflasi telah melebihi target yang ditetapkan pemerintah dengan realisasi 4,35 persen (year on year/yoy) di akhir Juni 2022.
Padahal, level inflasi yang dibidik untuk sepanjang tahun ini adalah 3 persen plus minus 1 persen.
Sejatinya, indikasi inflasi yang jebol ini telah nampak sejak awal 2022 yang secara konsisten naik dari 2,03 persen di Februari menjadi 4,35 persen pada bulan lalu.
Artikel ini telah tayang dengan judul Sri Mulyani Buka Suara soal Inflasi yang Jebol, Begini Katanya.
Selain informasi soal Sri Mulyani ungkap penyebab tingginya laju inflasi di Indonesia, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.