Asita Bali Minta Pemerintah Hapus Kebijakan Karantina: Destinasi Susah Dijual!
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

DENPASAR – Association of Indonesian Tours and Travels Agencies (Asita) Provinsi Bali meminta pemerintah menghapus kebijakan karantina bagi pelaku perjalanan internasional alias wisatawan mancanegara yang berpakansi ke Pulau Dewata.

Ketua Asita Bali, Putu Winastra menilai, kebijakan karantina membuat wisman ogah datang ke Bali.

Dikatakan Winastra, saat ini, pelaku pariwisata masih sulit menggaet turis untuk berlibur ke Bali.

"Selama masih ada karantina maka destinasi itu susah dijual," kata Winastra, Selasa, 15 Februari.

Kendati demikian, Asita tetap mengapresiasi adanya pemotongan masa waktu karantina bagi turis asing.  

"Kami apresiasi upaya pemerintah untuk itu (memotong masa waktu karantina, red). Tapi justru harapan kami dengan parameter yang diberlakukan nantinya tidak ada karantina lagi, artinya zero karantina. Kenapa demikian, karena dari hasil evaluasi ataupun respon yang kami dapatkan," ujarnya.

Pasar respon negatif kondisi di Indonesia

Winastra menuturkan, pasar merespon negatif kondisi di Indonesia karena membandingkan dengan sejumlah negara di Asia Tenggara dengan meniadakan karantina bagi turis asing.

"Karena, mereka membandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, ini yang sudah mulai membuka justru dengan aturan yang lebih mudah. Lain halnya, kalau Indonesia sendiri membuka dirinya sedangkan negara lain tidak ada yang buka dengan aturan yang ketat mungkin diperhitungkan," tutur Winastra.

"Tapi ketika negara lain sudah membuka diri terutama di Asia Tenggara yang merupakan kompetitor kita, mereka memberikan aturan yang sangat mudah tanpa karantina. Ini, menjadi menarik lagi bagi calon-calon wisatawan," sambungnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Asita Bali: Selama Masih Ada Karantina, Destinasi Pulau Dewata Susah Dijual.

Selain informasi soal Asita Bali minta pemerintah hapus kebijakan karantina, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merveolusi Pemberitaan!