DENPASAR – Presiden Direktur Indonesia Impression Tour Wayan Suena menilai international direct flight (penerbangan internasional langsung) belum berdampak signifikan terhadap industri pariwisata di Bali.
Kebijakan bebas visa perlu diterapkan
Dikatakan Suena, untuk membangkitkan pariwisata Bali, pemerintah merlu menerapkan kebijakan bebas visa alias free visa on Arrival (VoA).
BACA JUGA:
"Justru yang masyarakat Bali harus tuntut kepada pemerintah pusat tidak hanya adanya penerbangan Internasional langsung tetapi harus dibarengi dengan penerapan kembali free visa on arrival dan penurunan nilai klaim asuransi yang dimiliki wisatawan disamping pembebasan karantina ketika masuk Bali," kata Suena, dikutip dari VOI, Jumat, 18 Februari.
Menurut Suena, selama wisatawan memiliki surat vaksin dan bebas COVID-19 dengan standar perjalanan luar negeri, wisatawan itu pun tak perlu menjalani karantina.
"Saya yakin akan menarik kembali minat wisatawan kembali ke Bali dalam jangka pendek. Jika hal tersebut diabaikan pemerintah pusat akan semakin banyak aset-aset masyarakat Bali yang bergerak dalam industri pariwisata akan dimiliki oleh bukan orang Bali," ujarnya.
Saat ini pesawat Singapore Airlines sudah melakukan penerbangan langsung dari Singapura ke Bali. Sebelum Singapore Airlines, pada 3 Februari lalu, maskapai Garuda Indonesia juga terbang langsung dari Narita, Jepang ke Bali. Maskapai ini membawa 12 orang penumpang.
“Kita berharap pernerbangan ke Bali akan semakin banyak ke depannya dengan tetap menjaga protokol kesehatan," ujar Gubernur Bali Wayan Koster.
Artikel ini telah tayang dengan judul Penerbangan Langsung Internasional Tak Cukup Bangkitkan Bali, Pelaku Pariwisata Minta Bebas Visa Kunjungan Diterapkan.
Selain informasi soal penerbangan internasional langsung kurang ampuh bangkitkan pariwisata Bali, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!