Okupansi Hotel di Bali Anjlok Akibat Lonjakan Kasus COVID-19
Photo by Marten Bjork on Unsplash

Bagikan:

DENPASAR – Tingkat keterisian atau okupansi hotel di Bali mengalami penurunan akibat lonjakan kasus COVID-19 di wilayah setempat.

Informasi ini disampaikan oleh Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya.

Dia mengatakan, tingkat ketirisian kamar hotel di Bali menurun seiring berkurangnya jumlah wisatawan domestik yang berpakansi ke Bali akibat kenaikan kasus COVID-19. 

Saat ini, sambung Suryawijaya, kunjungan wisatawan lokal per hari ke Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai hanya 7 ribu orang.  Padahal, saat libur Natal dan Tahun Baru, turis domestik yang berwisata ke Bali mencapai 13 ribu per hari.

"Sedikit tidaknya berpengaruh memang ada kelihatan pekan ini ada penurunan," kata Suryawijaya, dikutip dari VOI, Kamis, 10 Februari.

Okupansi hotel di Bali hanya 15-20 persen

"Kedatangan wisatawan domestik setelah pasca Nataru dari 13 ribu menurun 10 ribu dan saat ini omicron meningkat jadi menurun lagi, sekitar 7 ribu sekarang," imbuhnya.

Dengan adanya penurunan wisatawan lokal ke Bali tentu berpengaruh kepada tingkat hunian atau okupansi hotel di Bali yang kini berkisar 15 sampai 20 persen. Sedangkan sebelum adanya lonjakan kasus COVID-19 okupasi hotel di Bali mencapai 30 persen.

"Otomatis kalau kunjungan wisatawan turun, bookingan (hotel) turun. Tingkat hunian hotel atau okupansi hotel masih berkisar 15 sampai 20 persen. (Kalau sebelum omicron) sampai 30 persen, rendah masih situasi Bali," ujarnya.

PHRI berharap pada pertengahan Maret kunjungan wisatawan lokal meningkat. Tapi kondisi ini bisa terjadi bila kasus COVID-19 dikendalikan.

"Kita harapkan pertengahan Maret dan semoga omicron bisa terkendali," kata Suryawijaya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Lonjakan Kasus COVID-19 Bikin Okupansi Hotel di Bali Menurun.

Selain informasi soal okupansi hotel di Bali, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!