Dispar Denpasar Siapkan 9 Hotel untuk Karantina Turis Asing yang Berpakansi ke Bali
Ilustrasi turis asing berkunjung ke Bali. (Antara).

Bagikan:

DENPASAR – Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kota Denpasar menyiapkan 9 hotel yang terdiri dari hotel bintang 3 hingga 5 untuk karantina turis asing yang berpakansi ke Pulau Bali.

Kepala Disparda Kota Denpasar MA Dezire Mulyani menyampaikan, 9 hotel tersebut dipusatkan di wilyah Sanur yang masuk zona hijau COVID-19.

"Untuk Denpasar semuanya di Sanur, ada 9 hotel. Ada bintang 5 dan 3 dan total keseluruhan kamarnya sekitar 270," kata Dezire, saat dihubungi, Selasa, 12 Oktober.

Deretan hotel yang disiapkan untuk karantina turis asing

Hotel bintang 5 yang disiapkan untuk karantina turis asing yakni Hyatt Regency dan Maya Sanur. Untuk hotel bintang 4 yakni Hotel Prime Plaza Suites Sanur, Swiss-Belresort Watu Jimbar, Maison Aurelia, dan Hotel Sudamala. Kemudian untuk hotel bintang 3 adalah Hotel Griyan Santrian, Taksu Sanur Hotel, Tandjung Sari.

Dispar belum dapat menerangkan tarif hotel tersebut selama 5 hari karantina bagi turis asing. Tetapi, dia berharap hotel-hotel tersebut memasang tarif yang ekonomis atau standar bagi wisman yang menjalani karantina.

“Diarahkan agar online booking yang dilakukan oleh hotel dan harga rate hotelnya jangan berbeda. Karena kalau di online jadi lebih murah kemudian di hotelnya jadi mahal. Itu, yang diatur harga di hotel dan (online) jadi sama," ungkapnya.

Sementara, untuk target jumlah kunjungan wisman ke obyek wisata di daerah Denpasar, Dispar belum dapat memprediksi. Namun, pihaknya berharap sepertiga kunjungan wisman ke Bali.

“Harapannya, sebanyak mungkin tapi kita belum tahu yang dari negara-negara yang berkunjung ke Indonesia, masih ditentukan oleh pusat ada sekitar 6 negara saja,” kata Dezire.

Artikel ini telah tayang dengan judul Dispar Denpasar Siapkan 9 Hotel di Sanur untuk Karantina Turis Asing.

Selain informasi soal Dispar Denpasar siapkan 9 hotel untuk karantina turis asing, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!