Akhir 2021, Vaksin Merah Putih Diharapkan Memasuki Tahap Produksi Massal
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Pixabay).

Bagikan:

DENPASAR – Progres pengembangan vaksin Merah Putih diharapkan dapat memasuki tahap produksi massal pada akhir tahun 2021.

Harapan ini disampaikan langsung oleh oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito dalam Lokakarya Pengawalan Vaksin Merah Putih di Jakarta, Selasa 13 April.

“Harapan kita memang pada akhir 2021 sudah ada vaksin Merah Putih yang bisa dihasilkan oleh bangsa ini,” ujarnya, dikutip VOI dari Antara.

Dari enam institusi yang mengembangkan vaksin Merah Putih, hanya ada dua institusi yang memilii progress paling cepat, yaitu Universitas Airlanggar dan Lemabaga Biologi Molekuler Eijkman.

Masuki tahap uji praklinik

Penny menuturkan, vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga saat ini sudah masuk tahap praklinik atau uji hewan.

“Unair mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platform virus yang dimatikan atau inactivated virus,” katanya.

“Ini (platfom inactivated virus) sudah memulai praklinik, uji pada hewannya sudah mulai per tanggal 9 (April 2021) kemarin. Alhamdulillah, sudah mualai praklinik,” sambung Penny.

Dia menambahkan, kedepan, Unair akan bermitra dengan perusahaan farmasi PT Biotis. Saat ini, PT Biotis sendiri sedang berusaha untuk mendapatkan sertifikat Good Manufacturing Practrice (GMP).

Sementara, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman akan bermitra dengan PT Bio Farma dalam memproduksi massal vaksin tersebut.

“Untuk Bio Farma ini juga sesuatu yang baru tentunya untuk fasilitas prosuksinya,’ ucap penny.

Adapun empat institusi lain yang juga ikut terlibat dalam proyek vaksin Merah Putih adalah LIPI, UGMM, UI, dan Institut Teknologi Bandung.