DENPASAR – Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Guswanto menyebut Siklon Tropis charlotte terdeteksi di Samudera Hindia selatan Jawa Timur pada Senin, 21 Maret. Kendati siklon tropis tersebut mulai bergerak menjauhi Indonesia, namun dampaknya masih terasa.
Waspada hujan sedang-lebat
Secara tidak langsung, siklon tropis tersebut berdampak terhadap kondisi cuaca. Sejumlah wilayah Indonesia diprediksi bakal mengalami hujan sedang hingga lebat.
BACA JUGA:
"Hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai angin kencang di beberapa wilayah provinsi ,yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat," kata Guswanto, dikutip dari Antara, Selasa, 22 Maret.
Selain hujan intensitas sedang hingga lebat, dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan berupa angin kencang juga berpotensi terjadi di Lampung bagian selatan, Selat Sunda Banten, DKI Jakarta, dan Perairan selatan Jawa.
Tinggi gelombang laut dengan ketinggian moderate atau 1,25-2,5 meter juga berpotensi terjadi di Laut Jawa, Perairan selatan Pulau Lombok hingga Pulau Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat serta Samudra Hindia selatan NTT.
Sedangkan tinggi gelombang 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di Perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Bali, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB.
Selain itu, juga perlu diwaspadai potensi gelombang alun atau swell penyebab bencana alam banjir pesisir di wilayah Perairan selatan Jawa serta Bali-Lombok-Pulau Sumbawa.
Siklon Tropis Charlotte merupakan sistem siklon tropis yang terbentuk dari sistem bibit siklon 93S sejak Kamis, 17 Maret yang mulai terbentuk di sekitar Nusa Tenggara Timur.
Siklon Tropis Charlotte mulai terbentuk di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa Timur, tepatnya di 14.6LS dan 112.3BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knots (75 km/jam) dan tekanan udara minimum di pusatnya sekitar 996 hPa.
Mengingat lokasi pertumbuhan Siklon Tropis Charlotte sudah berada di wilayah tanggung jawab Australia, sistem penamaannya dirilis oleh TCWC Australia.
Selain Siklon tropis Charlotte, BMKG juga memantau adanya bibit siklon tropis 91B di Laut Andaman sebelah utara Aceh, tepatnya di 12.1 LU dan 94.9 BT dengan kecepatan angin maksimumnya sekitar 30 knots (54 km/jam) dan tekanan udara minimum di pusatnya sekitar 998.9 hPa dengan pergerakan sistemnya ke arah utara.
Dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan dari keberadaan bibit siklon tropis 91B terhadap kondisi cuaca di Indonesia adalah hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai angin kencang di beberapa wilayah di provinsi Aceh.
Tinggi Gelombang 1.25 - 2.5 meter atau moderate berpotensi terjadi di Perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Perairan utara Pulau Sabang. Sedangkan tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) berpotensi di Selat Malaka bagian Utara, Samudra Hindia barat Aceh hingga Nias serta gelombang alun penyebab banjir pesisir di wilayah Samudra Hindia barat Aceh hingga Pulau Nias.
Artikel ini telah tayang dengan judul Siklon Tropis Charlotte Berdampak Cuaca Ekstrem di Jawa, Bali dan NTB.
Selain informasi soal Siklo Tropis Charlotte, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.