Waspada! Siklon Tropis Surigae Bisa Sebabkan Gelombang Tinggi di Samudera Pasifk dan Halmahera
Ilustrasi. (Antara).

Bagikan:

JAKARTASiklon tropis Surigae yang berada di perairan timur Filipina rupanya berdampak terhadap gelombang ombak di perairan Indonesia.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Eko Prasetyo mengatakan, siklon tropis Surigae berdampak pada peningkatan tinggi gelombang laut mencapai 4-6 meter di Samudera Pasifik utara Halmahera.

"Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gelombang tinggi yang diprakirakan terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia akibat siklon tropis Surigae," kata Eko, dikutip VOI dari Antara.

Wilayah lain yang terdampak siklon tropis Surigae

Selain itu, gelombang dengan ketinggian 2,5-4 meter juga berpeluang terjadi di Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Morotai bagian utara dan Samudra Pasifik utara Papua Barat.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara dan Samudra Pasifik utara Papua barat.

BMKG memprediksi posisi siklon tropis Surigae pada Senin, 19 April pukul 19.00 WIB akan berada di Samudera Pasifik timur Filipina, 15.0 Lintang Utara, 126.5 Bujur Timur atau sekitar 1.300 km sebelah utara Tahuna.

Siklon Surigae akan mengarah ke utara dengan kecepatan 4 knots (7 km/jam) terus bergerak menjauhi wilayah Indonesia, sementara kekuatannya berkurang menjadi 110 knots (205 km/jam) dan tekanan 905 hPa.

Berdasarkan pantauan BMKG, perairan gelombang dengan kategori sedang 1,25-2,50 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Aceh-Kepulauan Mentawai, Selat Sunda bagian barat dan selatan.

Ketinggian yang sama juga berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa Timur-NTT, Samudra Hindia selatan Jawa Timur-NTT, Selat Bali-Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rotte, Laut Sawu bagian selatan, Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi bagian barat, perairan utara Sulawesi, Laut Maluku, perairan Kepulauan Sitaro.

Selain itu juga bereluang terjadi di perairan Bitung-Likupang, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan barat dan utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua dan Samudra Pasifik utara Papua.

"Kami mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluangterjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Eko.