Berita Bali Terkini: BP2MI Denpasar Tegaskan Tak Akan Kirim Pekerja Migran ke Daerah Konflik
Kepala UPT BP2MI Denpasar Wiam Satriawan. (ANTARA/Ayu Khania Pranisitha)

Bagikan:

DENPASAR – Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Denpasar Wiam Satriawan menyebut pihaknya tidak menerima pengajuan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Ukraina dan Rusia sejak Januari 2022.

Wiam juga menegaskan bahwa BP2MI tidak akan menempatakan pekerja migran ke daerah konflik.

"Kami dilarang menempatkan PMI ke negara konflik, pasti ditutup. Kalau negaranya konflik duluan enggak akan kami kirim, kalau sudah konflik maka WNI kami pulangkan," katanya di Kota Denpasar, Bali dikutip dari Antara, Rabu, 9 Maret.

Penempatan pekerja migran mempertimbangan kondisi negara tujuan

Wiam mengatakan penempatan pekerja dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi negara tujuan.

Calon pekerja tidak akan ditempatkan di negara yang sedang berkonflik dan pekerja yang berada di negara yang sedang mengalami konflik akan dipulangkan.

"Kewajiban negara melindungi setiap warga negara. Seperti yang saya katakan, kalau negara konflik enggak mungkin diarahkan ke sana, tapi kalau di negara penempatan terjadi konflik kewajiban negara menyelamatkan warganya," kata Wiam.

BP2MI Denpasar telah memfasilitasi pemulangan 28 warga Indonesia yang bekerja di Ukraina dan menunggu arahan dari Kementerian Luar Negeri untuk membantu pemulangan 178 pekerja Indonesia dari Rusia.

Artikel ini telah tayang dengan judul BP2MI Denpasar: Tak Ada Penempatan PMI ke Ukraina-Rusia pada 2022.

Selain informasi soal BP2MI Denpasar tak akan kirim pekerja migran ke daerah konflik, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.