Upacara Melasti dan Pawai Ogoh-ogoh di Denpasar Tunggu Evaluasi PPKM
ILUSTRASI Ogoh-ogoh/ANTARA

Bagikan:

DENPASAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar belum menentukan kegiatan upacara ritual melasti dan pawai “Ogoh-Ogoh” menjelang Hari Raya Nyepi pada 3 Maret 2022.

Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana menyampaikan, Pemkot masih menunggu evaluasi pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena meningkatnya kasus COVID-19.

Dia menambahkan, teknis pelaksanaan upacara ritual Melasti dan pawai “Ogoh-Ogoh” dalam rangka Nyepi Caka 1944 Tahun 2022 bakal dikomunikasikan dan dikoordinasikan sebagik-baiknya dengan instansi terkait.

"Kami di Denpasar masih menunggu evaluasi PPKM. Hal ini lantaran terjadi peningkatan penularan kasus COVID-19 di Ibu Kota Provinsi Bali," ucapnya saat rapat teknis upacara ritual dengan instansi terkait di Denpasar pada Rabu, 9 Februari, dikutip dari Antara.

Majelis Adat Kota Denpasar Mengacu pada ‘Paruman’

Sementara itu, Ketua Majelis Madya Desa Adat Kota Denpasar, Anak Agung Ketut Sudiana menambahkan, pihaknya masih mengacu pada keputusan 'paruman' atau rapat sebelumnya. Tapi, keputusan ini nantinya akan berlaku fleksibel sesuai evaluasi dan penentuan level PPKM di Kota Denpasar.

Terkait pelaksanaan rangkaian upacara melasti, kata Agung Sudiana, jika pada perkembangan PPKM masih tetap berada di level 3, maka akan dibuatkan addendum (perjanjian tambahan) akan ada dalam rangkaian upacaranya dilaksanakan secara ngubeng dan ada yang melaksanakan sesuai dresta (aturan) masing-masing.

Namun dengan catatan teknisnya diatur secara ketat mematuhi prokes ditetapkan oleh pemerintah dan dilaksanakan secara bertangggung jawab. "Terkait pelaksanaan pawai “Ogoh-Ogoh” juga akan menunggu evaluasi PPKM setelah14 Februari mendatang," katanya.

Selanjutnya kata Agung Sudiana, pihaknya juga akan membuat adendum terkait kondisi ini setelah 14 Februari 2022. Kami akan menunggu evaluasi PPKM ini bagaimana perkembangannya. Kami harap rapat hari ini dapat menjadi ajang menyerap aspirasi seluruh pihak mulai dari Bendesa, Yowana hingga Pecalang.

Sementara Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar, Anak Agung Angga Harta Yana menegaskan bahwa pihaknya akan tetap menggelar penilaian lomba “Ogoh-Ogoh” dibantu Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.

"Lomba Ogoh-Ogoh ini teknisnya dari penilaian akan dilaksanakan secara 'on the spot' dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan batasan di masing-masing banjar tanpa adanya pawai. Kami masih berpedoman pada Keputusan Bersama saat rapat bersama MDA beberapa waktu lalu yakni Keputusan 01 tahun 2022 terkait menjaga ketertiban umum dalam pelaksanaan rahina suci Nyepi 1944 di Kota Denpasar," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya siap mengeluarkan surat edaran untuk menunda pawai "Ogoh-Ogoh" jika kasus COVID-19 masih tinggi saat menjelang "pengerupukan" atau malam sehari menjelang Nyepi.

Artikel ini telah tayang dengan judul Jelang Hari Raya Nyepi, Pemkot Denpasar Belum Tentukan Gelar 'Melasti' dan Pawai 'Ogoh-Ogoh'

Selain informasi soal upacara Melasti dan Pawai Ogoh-ogoh di Denpasar, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!