Tak Ada Bukti Perselingkuhan, Pembunuh Sadis di Gianyar-Bali Cemburu Buta
Lokasi pembacokan dan penusukan di Sukawati, Gianyar, Bali (DOK Kepolisian)

Bagikan:

DENPASAR – Polisi mengungkap hasil penyelidikan terhadap I Nengah Wanta (36) warga Gianyar, Bali yang menganiaya Jupriyadi—terduga selingkuhan istri I Nengah Wanta, Kadek Setyawati, hingga tewas.

Kapolsek Sukawati, Kompol I Made Ariawan mengatakan, pihaknya tidak menemukan bukti perselingkuhan sebagaimana dugaan I Nengah Wanta.

"Kalau bukti-buktinya, belum ada bukti. Cuma dugaan-dugaan si tersangka saja," kata Kompol Ariawan, dikutip dari VOI, Kamis, 27 Januari.

Tersangka menurutnya hanya menaruh curiga terhadap istrinya yang diduga berselingkuh dengan Jupriyadi. Dugaan ini muncul karena toko istrinya berhadapan dengan lapak jualan ayam potong milik Jupriyadi.

"Karena (tersangka curiga) lihat gerak-gerik (istrinya). Karena, warung (korban) berhadapan, ada rekaman suara (di handphone) setelah diceks tidak ada dan belum pernah kepergok dan tersangka melihat langsung berselingkuh tidak pernah. Tersangka hanya emosional," imbuh Ariawan.

Tersangka sering cekcok dengan istri

Menurut kepolisian, tersangka dan istrinya memang sering cekcok. Hubungan mereka diketahui tak harmonis.

"Memang dia cekcok dari dulu dan tidak harmonis hubungan suami dan istri. Kalau dengan si korban cowok malah temanan," ujarnya.

Sementara kondisi korban Kadek Setyawati sudah mulai membaik. Korban penganiayaan suaminya ini masih dirawat di rumah sakit

"Kondisi istrinya sudah stabil namun masih dilakukan perawatan di rumah sakit. Ke depannya, tetap kita laksanakan penyidikan biar tuntas masalah kasus ini dan koordinasi dengan kejaksaan," ujar Ariawan.

Diberitakan sebelumnya, I Nengah Wanta (36), warga Gianyar, Bali, menusuk istrinya Kadek Setyawati. Dia juga membacok Jupriyadi diduga selingkuhan istrinya.  Jupriyadi tewas karena luka bacokan.

Peristiwa penganiayaan yang menyebabkan korban tewas ini terjadi di perumahan Candra Ayu, Desa Batubulan, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Pelaku sudah ditangkap polisi.

Kejadian berawal pada Senin, 24 Januari malam. Pelaku datang ke toko pulsa milik istrinya di Sukawati, Gianyar. Saat itu pelaku sempat memanggil Jupriyadi yang juga sedang berjualan dekat toko pulsa istrinya.

Menurut polisi, pelaku mengajak Jupriyadi berbincang. Pelaku disebut polisi sudah dendam karena curiga Jupriyadi selingkuh dengan istri pelaku.

Setelah beberapa saat, pelaku kembali ke rumah mengambil sabit dan pisau. Pelaku kembali ke toko pulsa istrinya dan langsung menyabet Jupriyadi

“Kamu selingkuh (dengan) istri saya," teriak pelaku saat menyabet senjata tajam ke Jupriyadi sebagaimana ditirukan polisi.

"Atas bacokan yang dialami korban tersebut, korban sempat berlari  untuk menyelamatkan diri ke arah sawah yang ada di selatan dengan posisi mata sabit masih tertancap di punggung korban," ujar Ariawan.

Korban yang mengalami luka bacokan kemudian dinyatakan meninggal dunia di RS Ganesha Celuk.

Artikel ini telah tayang dengan judul Tak Ada Bukti Perselingkuhan, Pria di Gianyar Hanya Emosional Membabi Buta Habisi Nyawa Teman Istrinya.

Selain informasi soal pembunuh sadis di Gianyar, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!