Mengenal Sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar, Komplikasi pada Penderita Diabetes Tipe 2
Ilustrasi penderita diabetes mengalami halusinasi (Unsplash/Javi Hoffens)

Bagikan:

DENPASAR – Seorang penderita diabetes, khususnya diabetes tipe 2 perlu mengontrol kadaar gula dalam darah agar tidak mengalami komplikasi yang disebut sindom hiperglikemik hiperosmolar.

Pasalnya, jika hal ini terjadi, penderita diabetes tipe 2 akan mengalami halusinasi akibat kenaikan gula darah yang terlalu tinggi.

Lantas, apa itu sindrom hiperglikemik hiperosmolar?

Mengutip WebMD, Minggu, 3 oktober, Sindrom hiperglikemik hiperosmolar dialami seseorang dengan diabetes yang tingkat glukosa dalam darah mencapai 600 mg/dL.

Sindrom tersebut ditandai dengan melepaskan kelebihan gula darah lewat urin. Ini akan mengambil banyak cairan dalam tubuh sehingga penderita diabetes yang mengalaminya diikuti dengan rasa haus terus-menerus, merasa lelah, dan mual.

Selain itu, penderita diabetes yang mengalami komplikasi ini juga akan mengalami halusinasi. hal ini terjadi ketika seseorang sangat dehidrasi, elektrolit dalam tubuh rusak, sehingga memengaruhi jejaring antara sel-sel otak dan terjadilah halusinasi.

Hyperosmolar Hyperglikemic State, atau populer disebut dengan akronim ‘hhs diabetes’, sebenarnya tidak umum terjadi. Tetapi paling mungkin dialami oleh seseorang dengan diabetes tipe 2. Untuk menangani kondisi ini, pasien harus dibawa ke dokter. Sebab membutuhkan penanganan medis segera sebelum mengalami pingsan dan koma.

Tidak ada cara paling baik selain menjaga kadar gula dalam darah tetap terkendali. Maka jagalah pola hidup sehat, perawatan, dan selalu memantau tingkat glukosa dalam darah.

Yang paling penting untuk dipahami, halusinasi bisa terlihat sangat nyata. Seseorang yang mengalaminya mungkin bisa melihat, mendengar, bahkan merasakan hal-hal yang tidak ada. Untuk pertolongan pertama, berikan banyak minum hingga ditangai secara medis. Ini bisa mengurangi rasa haus dan membantu tubuhnya terhidrasi.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan Healthy Place, halusinasi dialami ketika glukosa sangat tinggi sedangkan psikosis ketika kadar gula darah sangat rendah.

Sebenarnya, efek yang dirasakan ketika mengalami halusinasi maupun psikosis tidak berbeda. Antara lain mengacu pada keadaan pikiran bingung mana fakta dan yang nyata. Psikosis sendiri terdiri dari pengalaman halusinasi, delusi, dan sulit berkonsentrasi.

Psikosis juga dibagi dua kategori, yaitu psikosis primer dan sekunder. Psikosis primer melibatkan gejala psikotik yang merupakan bagian dari gangguan kejiwaan, seperti skizofrenia. Sedangkan yang dialami seseorang dengan diabetes termasuk psikosis sekunder yang berkembang karena kondisi medis.

Artikel ini telah tayang dengan judul Sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar, Kadar Glukosa dalam Darah Sangat Tinggi Hingga Menyebabkan Halusinasi.

Selain informasi soal sindrom hiperglikemik hiperosmolar, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!