DENPASAR – Diet merupakan salah satu metode untuk menurunkan berat badan yang paling banyak diaplikasikan serta memiliki jenis yang beragam. Nah, ada jenis diet terbaru yang disebut dengan diet flexitarian. Apa itu?
Mengenal diet flexitarian
Kata flexitarian berasal dari terminologi flexible dan vegetarian. Diet flexitarian adalah program penurunan berat badan yang lebih mengedepankan konsumsi sayur dan buah seperti hanya diet vegetarian.
BACA JUGA:
Diet ini diinisiasi oleh ahli diet Daawn Jackson Blatner dalam bukunya The Flexitarian Diet. Makanan yang dikonsumsi berbasis tanaman atau plant base sebagai menu utama namun boleh sesekali mengkonsumsi daging, susu dan telur.
Menurut Blatner, makan makanan berbasis tanaman atau tumbuh-tumbuhan bisa menurunkan risiko terkena berbagai masalah kesehatan seperti diabetes jantung, dan kanker. Fakta yang diungkapkan Blatner, orang yang menerapkan diet flexitarian bisa memiliki usia 3,6 tahun lebih lama.
Buat yang ingin menurunkan berat badan, diet ini juga efektif mengurangi masa tubuh hingga 15 persen. Blatner mengatakan bahwa orang yang memakan daging atau karnivora jumlah kalori dalam tubuhnya lebih besar dibanding seseorang yang menerapkan diet flexitarian.
Menu utama diet flexitarian dominan buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sedangkan sisi gabungan dengan pola makan fleksibel, Anda yang menjalankan diet ini bisa menggabungkan makanan mengandung protein nabati serta hewani seperti daging sapi, ayam, dan ikan.
Tetapi yang perlu jadi catatan penting, makanan berprotein hewani disarankan diproses dengan sederhana. Misalnya dipanggang dan direbus.
Jumlah porsi yang terhitung pasti sesuai kebutuhan sehari-hari juga perlu jadi catatan penting. Anda bisa memilih sejumlah makanan segar untuk stock. Dan pilih cara mengolah yang tidak ribet, tetapi kaya nutrisi.
Untuk porsinya, diet flexitarian menganut pola 3-4-5. Untuk sarapan, 300 kalori dan makan siang 400 kalori. Sedangkan untuk makan malam sebanyak 500 kalori dengan cemilan atau kudapan tidak lebih dari 150 kalori.
Disamping memungkinkan untuk menurunkan berat badan dan menghindari risiko terserang penyakit dalam, diet flexitarian juga membantu bebas kolesterol, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Diet flexitarian juga menganut pola pengendalian diri. Artinya, segala yang dikonsumsi terhitung jumlahnya, jenis makanannya, dan jam makan tepat. Tertarik untuk menjalankan diet ini? Yang pasti, diet baiknya dilakukan sustain atau berkelanjutan agar efeknya bekerja optimal.
Artikel ini telah tayang dengan judul Diet Flexitarian, Cara Mudah Atur Makan dengan Menu Fleksibel dan Vegetarian.
Selain informasi soal diet flexitarian, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!