DENPASAR – Menyantap nasi goreng saat sahur ternyata bisa menimbulkan gangguan kesehatan, terutama pada bagian pencernaan.
Oleh sebab itu, pakar kesehatan tak merekomendasikan Anda memakan nasi goreng atau hidangan yang terlalu pedas saat makan sahur.
BACA JUGA:
Lantas, bagaimana jika terpaksa menyantap nasi goreng?
Terkait hal ini, dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Cindiawaty J. Pudjiadi mengatakan, apabila kita terpaksa memakan makanan tersebut, ada trik yang bisa dilakukan.
“Misalnya kita tidak mau lemak berlebihan, minyaknya sedikit saja. Nasi goreng itu bisa dikreasikan bagaimanapun juga disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. Tetap bisa dalam bentuk nasi goreng, mau sahur mau buka (puasa)," kata dokter Cindiawaty, dikutip VOI dari Antara, Minggu, 2 Mei 2021.
Menurut dia, tak mesti pakai minyak banyak untuk membuat makanan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia itu. Anda bisa mengurangi jumlahnya.
Kemudian, untuk membuat hidangan ini tak sekedar mengandung karbohidrat dan lemak, Anda bisa menambahkan sumber protein baik itu hewani nabati seperti daging ayam, telur, daging sapi, ikan dan kacang polong. Mengenai porsi, sebaiknya sesuaikan dengan kebutuhan tubuh Anda.
Selain itu, tambahkan sayuran semisal wortel, buncis agar nasi goreng Anda lengkap gizinya. Tetapi saat tubuh sedang mengalami masalah maag dan GERD sebaiknya batasi makanan yang tinggi gas, seperti kol.
"Sekali masak praktis cepat dan komplit. Supaya lengkap ditambah sayur, lalu ditutup dengan buah. Menu nasi porsinya sesuai kebutuhan tubuh, kalau Anda gemuk lebih sedikit. Protein wajib, kadang pasien saja pagi-pagi harus makan dua porsi protein jadi 80-100 gram, pas buka 120 gram, tetapi bisa tetap turun (berat badannya)," kata Cindy.
Pada waktu sahur, bila Anda ingin konsumsi buah yang lebih berair Anda bisa memilih semangka atau melon. Lalu, minumlah minimal dua gelas air putih demi mencukupi kebutuhan hidrasi Anda.