DENPASAR – Sepuluh hari usai bencana badai siklon tropis Seroja di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 4-5 April 2021, pemerintah dan warga masih tampak bekerja keras melakukan bersih-bersih.
Hingga selasa, 13 April 2021, pohon-pohon yang tumbang akibat badai tersebut masih bertumpuk hamper di semua ruas jalan di ibu kota Provinsi NTT itu.
BACA JUGA:
Pemerintah dan warga bersihkan sampah yang berserakan
Pemerintah, aparat TNI dan Polri dibantu warga terus berusaha membersihkan sampah yang masih berserakan di pinggiran jalan.
Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore dalam rapat koordinasi penanganan bencana menyampaikan, segera menyelesaikan sampah-sampah akibat bencana siklon tropis Seroja dalam waktu tiga hari ke depan.
Dia menilai, persoalan sampah yang menumpuk di hampir semua sudut kota saat ini disebabkan karena keterbatasan kendaraan pengangkut sampah.
“Masalah sampah ini karena keterbatasan kendaraan. Tapi saya janji dalam tiga hari ke depan sudah bisa diselesaikan,” ujarnya menjelaskan, dikutip VOI dari Antara.
Walkot Kupang juga mengharapkan partisipasi dari para pengusaha di daerah itu untuk menyumbangkan kendaraan, agar proses pembersihan puing-puing ini dapat segera selesai.