DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster meminta pemerintah pusat menerbitkan kebijakan yang spesifik dan spasial agar sektor pariwisata dapat kembali bangkit usai dihantam pandemi COVID-19
Hal tersebut disampaikan Gubernur Koster dalam acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional-Temu Stakeholders pada Jumat, 9 April 2021.
BACA JUGA:
“Sebagai destinasi wisata dunia, pelaku pariwisata Bali paling besar terdampak. Untuk itu, saya kira akan bijak jika pemerintah pusat dan DPR ada kebijakan spesifik untuk Bali,” ujar Koster di Kabupaten Badung, Bali, dikutip VOI dari Antara, Senin, 12 April.
Jangan serasa ‘habis manis sepah dibuang’
Koster berharap, semua pemangku kebijakan di RI, jangan serasa ‘habis manis sepah dibuang’ dalam menangani dampak-dampak pandemi menyebabkan kontraksi ekonomi di Bali.
“Kalau situasi normal, besar sekali kontribusi Bali untuk devisa dari sektor pariwisata. Akan tetapi sekarang stuck, dengan kontraksi ekonomi yang mungkin paling parah sepanjang sejarah,” tuturnya.
Dia mengatakan, bagi pelaku wisata sangat berat, mengingat banyak karyawan yang di-PHK, dirumahkan, tidak mampu bayar gaji, bahkan ada yang tidak operasional.
“Saya bersyukur masyarakat Bali pelaku wisata masih sabar, tapi kita tidak tahu sampai kapan ini berlangsung,” ucap Koster.