Gubernur Bali Anggap Petisi untuk Presiden Jokowi Kontraproduktif, Minta Pelaku Pariwisata Bersabar
Gubernur Bali Wayan Koster/DOK Pemprov Bali

Bagikan:

DENPASAR – Belum lama ini, para pelaku pariwisata Bali mengeluhkan sepinya kunjungan turis asing kendati pintu penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai sudah dibuka. Mereka menilai, minimnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata karena pemerintah pusat memberlakukan syarat masuk yang ketat.

Untuk itu, sebanyak 34 organisasi pemangku kepentingan pariwisata Bali membuat petisi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengubah tiga aturan yang dinilai memberatkan wisatawan asing datang ke Bali.  

Ada pun tiga kebijakan yang dinilai menghambat turis asing ke Bali yakni kebijakan visa kunjungan, kebijakan karantina dan kebijakan penerbangan.

Petisi untuk presiden Jokowi kontraproduktif

Terkait hal ini, Gubernur Bali Wayan Koster mengajak DPRD Bali untuk memberikan pemahaman kepada para pelaku pariwisata Bali supaya tidak membuat petisi ke Presiden Jokowi.  

"Saya mohon kepada anggota pimpinan dewan, sama-sama memberi penyadaran dan pemahaman kepada para pelaku pariwisata, agar bersabar sedikit. Jangan ada petisi segala macam karena itu kontraproduktif, tidak menyelesaikan masalah. Saya ini bekerja, sangat serius bekerja, untuk menangani pandemi agar pemulihan secepat mungkin," kata Gubernur Koster di gedung DPRD Bali, dikutip VOI, Selasa, 23 November.

Koster menjelaskan, Bali sudah membuka pintu pariwisata internasional sejak pada tanggal 14 Oktober dengan mengizinkan masuk warga dari 19 negara.

"Tapi di luar negeri justru kasusnya (COVID-19) naik. Jadi tidak mungkin datang, kita buka, di sananya tutup, kan nggak datang juga. Jadi, bukannya pemerintah kita yang salah, bukan kita (pemerintah) provinsi yang salah," ujarnya.

"Kita sudah buka tapi negara yang menjadi sumber atau menjadi tujuan daripada wisatawan mancanegara yang kita buka ini, belum membolehkan warganya ke luar negeri, berkunjung, berwisata, karena pandeminya sedang naik di negaranya. Jadi mau didesak kayak apa juga, kebijakan itu, kebijakan yang berlaku di negaranya. Tidak bisa kita paksakan dari sini," papar Koster.

Karena itu Gubernur Bali meminta dewan ikut aktif memberikan pemahaman dan penyadaran kepada semua pelaku pariwisata. Pemprov Bali ditegaskan Koster tidak berniat mempersulit situasi terkait tingkat kunjungan wisatawan mancaneegara.

“Kita sangat ingin pariwisata kita ini hidup, karena itu sudah menjadi bagian dari pada kontribusi ekonomi kita yang cukup besar dan Pemerintah Pusat juga telah memberikan perhatian luar biasa kepada kita di Provinsi Bali, apa yang tidak diberikan, semua diberikan yang kita minta, semua diberikan. Tapi situasi memang belum memungkinkan untuk kita lakukan seperti harapan dari para pelaku pariwisata," sambung Koster.

"Jadi saya kira bersabar sedikit, supaya langkah-langkah yang kita lakukan ini tidak lagi mengalami kontraproduktif di tengah jalan. Kita, menata secara perlahan membuka diri secara pelan namun memastikan apa yang kita lakukan ini bisa selamat sampai ke depan tahun 2022," ujar Koster.

Artikel ini telah tayang dengan judul Gubernur Bali Minta Pengusaha Pariwisata Bersabar, Jangan Buat Petisi untuk Jokowi.

Selain informasi soal Gubernur Bali minta pelaku pariwisata bersabar, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di bali.voi.id. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!