Sandiaga Uno Berharap Pariwisata di Bali Dapat Bangkit Setelah Pelaku Parekraf Disuntik Vaksin COVID-19
Menparekraf Sandiaga Uno. (Instagram @sandiuno).

Bagikan:

BALI – Lebih dari 5.000 pekerja pariwisata, transportaasi publik dan mitra pengemudi Grab serta pengantaran di Bali disuntik vaksin COVID-19 tahap II di Grab Vaccine Center yang terletak di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

Terkait hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno berharap program vaksinasi pertama yang dilakukan untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) dapat mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Khususnya yang ada di Bali.

"Kita ingin tiga ribu pelaku pekerja parekraf yang hadir untuk mendapat vaksin hari ini di Grab Vaccine Center, bisa memulai suatu langkah yang kolosal dalam pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ini juga merupakan aksi konkrit dalam menerapkan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang indah sekali," katanya, melalui keterangan tertulis, Senin 1 Maret.

Sandiaga berujar, pariwisata Bali selama ini memang selalu menginspirasi seluruh dunia, termasuk dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk memulihkan sektor pariwisata yang paling terdampak COVID-19.

"Dengan gerak cepat kita, gerak bersama kita, Insyaallah dapat menyukseskan vaksinasi ini," ucapnya.

Bali penopang pariwisata Indonesia

Sandi mengatakan pelaku parekraf di Bali menjadi prioritas penerima vaksin. Hal ini karena Provinsi Bali merupakan salah satu tulang punggung pariwisata Indonesia yang merasakan dampak signifikan akibat pandemi. Pada tahun 2020 kuartal ke IV, pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi dengan minus 12 persen.

"Saya senang sekali, harapan yang sempat kami sampaikan sebelumnya sudah langsung bisa diwujudkan dan direalisasikan yakni untuk memprioritaskan vaksinasi bagi para pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Bali oleh Menteri Kesehatan," ucapnya.

Di samping itu, Sandi meminta agar pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin, meskipun nantinya sudah divaksin. Selain itu, metode 3T yaitu testing, tracing, dan treatment juga harus dilakukan untuk menekan angka penularan COVID-19.

"Dan (vaksinasi) ini awal dari upaya penyelesaian pandemi COVID-19. Untuk itu, kita harus optimistis karena kita sudah melihat titik terangnya," ujarnya.

Selain informasi vaksinasi COVID-19 untuk pelaku parekraf di Bali, simak berita terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan.