DENPASAR – Sifat keras kepala yang ada pada pasangan, perlu disikapi dengan bijak agar tidak memunculkan perselisihan.
Mengutip dari Psych Mechanics, Minggu, 17 Oktober, seseorang yang keras kepala mungkin karena mereka tahu bahwa dengan sifat tersebut bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Ini berarti tak keliru memiliki sifat ini.
BACA JUGA:
Lantas sebagai pasangan, bagaimana Anda mengatasinya? Berikut saran dari Jenni Jacobsen, terapis pernikahan dan keluarga yang berlisensi.
Tetap bersikap tenang
Seperti kutub yang sama pada magnet, jika didekatkan akan saling menjauh. Dilansir laman Marriage, Jacobsen menyarankan untuk tetap tenang. Lakukan strategi menenangkan diri, misalnya dengan menghitung sampai sepuluh atau menarik napas dalam-dalam ketika berhadapan langsung dengan pasangan yang keras kepala.
Pilih waktu tepat untuk mengekspresikan diri
Jika merencanakan untuk membicarakan hal penting dengan pasangan yang keras kepala, pilih waktu yang tepat. Hindari saat pasangan lelah sepulang kerja, saat lapar, atau sedang banyak pikiran. Waktu paling tepat adalah ketika pasangan sedang rileks dan suasana hati yang relatif baik.
Ekspresikan cinta Anda
Jangan pernah menahan cinta, kata Jacobsen. Jika Anda bisa mencintai pasangan yang keras kepala, mereka mungkin cenderung lebih bisa berkompromi dengan Anda.
Berikan pujian
Seseorang yang keras kepala dalam suatu hubungan cenderung percaya bahwa cara dilakukan adalah yang terbaik. Maka, berilah pujian pada ego pasangan sebelum memberikan saran. Dengan begitu pasangan akan lebih terbuka dan bisa bekerja sama dengan Anda.
Berempati pada pasangan Anda
Pasangan yang keras kepala bisa merasa frustasi karena ia mungkin merasa tidak ada yang mengerti dengan perspektifnya. Daripada bertentangan, cobalah luangkan waktu untuk mendengarkan pasangan Anda dan memahami sudut pandangnya.
Terbuka untuk berkompromi
Sebuah hubungan akan harmonis jika sama-sama terbuka dan bisa bernegosiasi untuk berkompromi. Tips dari Jacobsen, cara terbaik untuk berbicara dengan orang yang keras kepala adalah Anda harus mau berkompromi.
Pasangan yang keras kepala mungkin akan cukup teguh dan yakin bahwa cara mereka adalah yang terbaik. Artinya, perlu mencari jalan tengah dan berkompromi.
Jadi pendengar yang baik
Sebelum memberikan komentar dan saran, beri pasangan kesempatan untuk berbicara dan mempertahankan posisinya. Setelah diberikan kesempatan, pasangan akan memberikan hal serupa, misalnya memberi ruang dan mendengarkan argument dari Anda.
Hindari menyalahkan pasangan
Umumnya, orang keras kepala tidak suka mendengar bahwa mereka salah. Maka hindari menyalahkan pasangan, lebih baik mengatakan “Saya menghargai perspektif Anda dengan ini, dan Anda pasti telah membuat beberapa poin bagus.”
Jangan pernah menyerah
Menyerah itu perkara mudah, terutama ketika menghindari konflik. Tetapi Jacobsen menyarankan jangan pernah menyerah ketika pasangan memiliki sifat keras kepala. Sifat ini tidak dapat diubah, cara bijak adalah dengan tetap terbuka berkompromi dan berdua bersepakat mencari jalan tengah.
Bertukar argumen secara sehat
Orang keras kepala seringkali terjebak dalam kebenaran menurut perspektifnya. Tetapi bertukar argumen secara sehat perlu dilakukan supaya komunikasi terjalin harmonis dan berlaku dua arah. Meskipun keras, tetapi akan lebih terbuka apabila Anda mengikuti argumennya dengan kepala dingin.
Apakah pasangan Anda termasuk punya sifat keras kepala? Cobalah saran di atas untuk menjaga hubungan tetap harmonis dan sehat.
Artikel ini telah tayang dengan judul 10 Cara Menyikapi Pasangan yang Keras Kepala Secara Bijak.
Selain informasi soal cara bijak menyikapi pasangan yang keras kepala, simak perkembangan situasi terkini baik nasional maupun internasional hanya di VOI. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!