DENPASAR – Musisi asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, Suradipa bersama Komunitas Nuansa Masyarakat Peduli Budaya (Numadi) tengah memperjuangkan alat musik tradisional Klenang Nunggal menjadi warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) dari NTB.
"Saat ini tinggal menunggu saja dari pengajuan yang telah dilakukan sejak 2019. Sedangkan risetnya telah dilakukan sejak 2016," katanya dikutip Antara, Senin 21 Maret.
BACA JUGA:
Bentuk kepedulian terhadap kesenian tradisional
Musisi beraliran jazz itu menegaskan upaya Klenang Nunggal mendapatkan pengakuan secara nasional dan internasional tersebut, tak lain merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap kesenian tradisional.
Dikatakan, jika upaya tersebut tidak dilakukan dikhawatirkan akan diklaim pihak lain. "Yang jelas saat ini, kita sedang proses untuk diakui sebagai warisan tak benda NTB," kata musisi jebolan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.
Ia menjelaskan alat musik Kleneng Nunggal berupa lempengan besi yang tersusun satu-satu hingga menghasilkan suara atau bunyi.
Kemudian, setiap pemain memainkan satu lempeng besi atau memiliki nada. "Jadi untuk memainkan alat itu, butuh lima orang, " katanya.
Alat klenang nunggal dahulunya merupakan alat pengiring untuk pengiring pengantin saat pernikahan seperti di Lombok Timur.
Namun keberadaannya tergantikan oleh alat musik Gendang Belek. "Jadi diperlukan strategi secara bersama-sama untuk menghidupkan kembali Klenang Nunggal ini," katanya.
Sebelumnya, musisi folk song asal Lombok, Ary Juliyant menyebutkan kekayaan Seni dan budaya sangat banyak hingga layak untuk diperkenalkan secara nasional.
"Seperti gula gending yang menghasilkan bunyi yang menarik dan enak didengar," tandasnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Musisi Jazz Asal Lombok Perjuangkan Klenang Nunggal Jadi Warisan Tak Benda NTB.
Selain informasi soal Musisi asal Lombok perjuangkan Klenang Nunggal jadi warisan tak benda, simak berita Bali terkini untuk berita paling update di wilayah Bali.